Waspada MERS-CoV Jelang Puncak Haji 2025: 9 Kasus di Arab Saudi, 2 Meninggal Dunia

Oleh kontributor Sudarman pada 16 Mei 2025, 13:53 WIB
jemaah

Salah satu jemaah sedang mendapat pendampingan para tenaga medis di Arab Saudi. (foto:smartrt.news/ HO Kemenkes)

Smartrt.news, JAKARTA — Menjelang kedatangan gelombang kedua jemaah haji Indonesia pada 17 Mei 2025, Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengeluarkan peringatan penting terkait peningkatan kewaspadaan terhadap virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus), menyusul laporan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam periode 1 Maret hingga 21 April 2025, tercatat sembilan kasus positif MERS-CoV, delapan di antaranya berasal dari Riyadh, dan satu kasus ditemukan di wilayah Hail. Dua korban meninggal dunia akibat infeksi tersebut, memunculkan kekhawatiran baru bagi jemaah haji dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

“Meskipun kasusnya masih terkendali, semua jemaah dan petugas harus tetap waspada,” tegas dr. Mohammad Imran, Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dalam siaran pers Kemenkes.

Klaster Rumah Sakit Jadi Sumber Utama Penularan

Dari sembilan kasus yang dilaporkan, enam di antaranya merupakan tenaga kesehatan di Riyadh yang tertular melalui pasien terkonfirmasi positif. Hal ini menandakan bahwa penularan nosokomial atau penularan di fasilitas layanan kesehatan menjadi ancaman nyata, terutama di ruang tertutup dan padat.

MERS-CoV merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru. Gejalanya mirip flu berat, meliputi demam tinggi, batuk, sakit tenggorokan, hingga sesak napas. Jika tidak ditangani dengan cepat, penyakit ini bisa menimbulkan komplikasi serius dan kematian.

Imbauan Kemenkes untuk Jemaah Haji Indonesia

Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes RI dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Arab Saudi mengeluarkan protokol wajib bagi seluruh jemaah haji:

  • Hindari kontak langsung dengan unta, termasuk menyentuh, berfoto, atau mengonsumsi susu unta mentah.
  • Gunakan masker saat berada di keramaian, terutama di lokasi tertutup.
  • Cuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah keluar dari tempat umum.
  • Segera laporkan ke petugas kesehatan jika mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas.

“KKHI di Makkah dan Madinah siap siaga 24 jam untuk menangani jemaah yang mengalami gejala gangguan pernapasan,” tegas dr. Imran.

Kewaspadaan Jemaah Gelombang Kedua Jadi Prioritas

Dengan segera tibanya gelombang kedua jemaah haji Indonesia, risiko paparan MERS-CoV menjadi fokus utama pemerintah. Kemenkes menekankan bahwa protokol kesehatan tetap harus dijaga, meski situasi di Tanah Suci tampak kondusif.

“Ibadah haji adalah ibadah fisik. Kesehatan adalah kunci agar ibadah lancar dan sempurna hingga kembali ke Tanah Air,” pungkas dr. Imran.

(Tim Smartrt.news/anang/sumber:Kemenkes)