Warga RT 15 Prapatan Balikpapan Belajar Padamkan Api, Tidak Panik Saat Darurat

Oleh redaksi-j pada 22 Agu 2025, 20:29 WIB

Warga RT 15 kelurahan Prapatan Balikpapan Simulasi padamkan api / Smartrt / Sudarman

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Warga RT 15 Kelurahan Prapatan mengikuti kegiatan Simulasi Pemadaman Api Sederhana sebagai bentuk peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi kebakaran. Kegiatan ini dihadiri Bhabinkamtibmas, Ketua RT 15 Jarot, serta instruktur pelatihan Budi.

Dalam simulasi tersebut, warga diperkenalkan pada berbagai teknik dasar penanggulangan kebakaran ringan. Materi mencakup pengenalan fungsi dan cara penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), hingga metode pemadaman api menggunakan peralatan sederhana yang bisa ditemukan di rumah tangga, seperti kain basah atau karung goni.

Instruktur pelatihan, Budi, menjelaskan bahwa kemampuan dasar ini sangat penting dimiliki masyarakat. “Kebakaran seringkali berawal dari hal-hal kecil. Kalau ditangani dengan cepat, risiko besar bisa dihindari. Itulah mengapa warga perlu tahu cara paling sederhana untuk memadamkan api,” terangnya.

Pelatihan berlangsung interaktif. Warga tidak hanya menerima materi teori, tetapi juga mendapat kesempatan praktik langsung memadamkan api yang sudah diskenariokan. Sejumlah warga tampak antusias mencoba cara memegang APAR dengan benar, menarik pin pengaman, lalu menyemprotkan ke arah sumber api.

Warga RT 15 kelurahan Prapatan Balikpapan Simulasi padamkan api / Smartrt / Sudarman

Ketua RT 15, Jarot, mengapresiasi keikutsertaan warganya. Menurutnya, kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan di pemukiman padat penduduk.

“Di wilayah kita, banyak rumah berdempetan dan sebagian masih menggunakan instalasi listrik lama. Risiko kebakaran selalu ada. Dengan pelatihan ini, warga jadi lebih siap. Minimal mereka tidak panik, tahu langkah pertama apa yang harus dilakukan,” ujarnya.

Ia berharap, keterampilan yang didapat warga tidak berhenti hanya pada pelatihan. “Ilmu ini harus ditularkan. Warga bisa saling mengingatkan dan mengajarkan ke keluarga masing-masing. Kalau semua siap, maka lingkungan kita jadi lebih aman,” tambahnya.

Sementara itu, Budi menekankan bahwa kesigapan masyarakat merupakan garda terdepan dalam pencegahan kebakaran. “Petugas pemadam kebakaran memang ada, tapi mereka butuh waktu untuk sampai ke lokasi. Detik-detik awal kebakaran sangat menentukan. Jika warga tanggap, api bisa dilokalisir sebelum membesar,” jelasnya.

Antusiasme warga terlihat sepanjang kegiatan. Banyak peserta yang bertanya seputar teknik pemadaman. Pelatihan pun diakhiri dengan pesan bersama  meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan lingkungan sebagai tanggung jawab bersama