Warga Margomulyo Dihantui Banjir, Berharap Pemkot Punya Solusi Konkret

rumah pompa
Rumah pompa di hilir Sungai Ampal, tepatnya di samping hotel Zurich. (Foto:smartrt.news/anang)

SMARTRT.NEWS –  Kota Balikpapan masih berada dalam ancaman bencana berupa banjir dan longsor. Titik banjir nyaris merata tersebar di seluruh kecamatan di kota ini. Tak terkecuali warga di kawasan Margomulyo, Balikpapan Barat.

Ketua RT 13, Kelurahan Margomulyo, Suharwitono mengungkapkan, banjir masih kerap menghantui lingkungannya. Saat hujan deras meski sebentar, warga di sana sudah khawatir akan terkena banjir.

Karena banjir selalu menghantui, warga berembuk. Suharwitono bersama warga sepakat menyarankan di sekitar wilayahnya dibangun bendungan atau sarana lain untuk menampung air hujan.

Keinganan Warga Belum Terpenuhi

Warga Margomulyo telah menyampaikan rencana besar itu kepada pihak terkait.

Yakni, membangun bendungan di belakang SMAN 8 Margomulyo. Bendungan ini bisa menjadi alternatif solusi menampung aliran air hujan yang mengalir deras.

Tetapi, hingga saat ini, bendungan itu belum terealisasi.

“Entah bendungan itu belum juga jadi atau memang tidak dikerjakan. Mungkin karena kesulitan regulasi atau apapun itu Mas,” ujar Suharwitono, Kamis (17/4/2025) petang.

Untuk itu, lanjutnya, era kepemimpinan baru di Balikpapan ia berharap agar keingan warga bisa terpenuhi. Mereka tak muluk-muluk. Hanya ingin lepas dari ancaman banjir.

Suharwitono juga berharap agar Pemkot Balikpapan menyiapkan solusi konkret untuk membantu warga. Melepaskan mereka dari amukan banjir. “Terlebih, kalau banjir pasti akan mengganggu perekonomian dan menghambat mobilitas warga,” ujarnya.

Kota ini mengalami banjir dahsyat pada awal Maret lalu. Ketinggian banjir ada yang sampai 1,5 meter.

Merujuk Data DPU Balikpapan, jumlah titik banjir di tahun 2024, tersebar di 38 titik. Saat ini, banjir di Balikpapan mencakup area seluas 244 hektare atau sekitar 2,06 persen dari total kawasan permukiman.

Butuh Anggaran Besar

Seperti diwartakan sebelumnya, meski Pemkot Balikpapan memastikan penanggulangan banjir menjadi fokus mereka di tahun 2024-2025. Tetapi, anggaran penanganan banjir tidak kecil. Angkanya triliunan.

Pemkot Balikpapan memang berencana tak hanya fokus perbaikan hilir, semisal perluasan drainase dan peninggian saluran. Tapi juga pengendalian pembukaan lahan dan kepatuhan pengembang menyediakan retensi air.  

Kepala Bappeda Litbang Balikpapan, Murni, membeber Pemkot Balikpapan membutuhkan anggaran sekitar Rp 2,1 triliun. Anggaran ini untuk menangani daerah-daerah prioritas yang telah dipetakan sebagai kawasan rentan banjir.

“Jadi memang sudah kami petakaan Rp2,1 trliiun untuk penanganan banjir,” jelasnya.

Murni bilang, anggaran sebelumnya sebesar Rp 150 miliar tak mencukupi melakukan penanganan banjir secara komprehensif.  Untuk menangani banjir secara keseluruhan, butuh sekitar Rp 300 miliar per tahun.

Penanganan banjir fokus titik rawan banjir, yang tersebar di pelbagai Daerah Aliran Sungai (DAS). Semisal DAS Ampal sebanyak 32 titik, DAS Somber (12),  DAS Sepinggan (12), DAS Batakan-Manggar (14), DAS Klandasan Kecil (9). Lalu, DAS Pandansari 4 titik, DAS Lamaru-Solok Api (3), DAS Wain satu titik.

Reporter: Taufik Hidayat

Editor: Semangka Biru

Tinggalkan Komentar