Warga Karang Rejo Balikpapan Gotong Royong Kurangi Sampah Lewat Sedekah Botol Plastik

Gerakan Sedekah Sampah di Kelurahan Karang Rejo Balikpapan / Smartrt / Sudarman
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Gerakan Sedekah Sampah yang digagas Kepala Seksi Ketentraman, Ketertiban, dan Lingkungan Hidup Kelurahan Karang Rejo, Adi Wahyudi, kini mulai menuai hasil.
Sejak diluncurkan dua bulan lalu, gerakan ini mendapat sambutan antusias dari warga. Konsepnya sederhana: masyarakat diajak menyedekahkan sampah, khususnya botol plastik, ke wadah khusus yang sudah disediakan di sejumlah titik. Hasil pengumpulan kemudian dikelola untuk didaur ulang.
“Efeknya kesadaran masyarakat semakin meningkat dengan adanya gerakan sedekah sampah ini,” ujar Adi Wahyudi.
Fokus Awal pada Botol Plastik
Pada tahap awal, Adi memfokuskan program pada sampah botol plastik. Namun dalam jangka panjang, gerakan ini akan meluas mencakup sampah anorganik lainnya seperti kardus, koran, kertas, kaleng, plastik kemasan, hingga besi.
Saat ini sudah ada lima titik pengumpulan sedekah sampah yang terkoneksi dengan Bank Sampah Adipura. Pengurus bank sampah masih melakukan proses pembersihan dan pengepakan botol plastik sebelum dijual ke pengepul.

Gerakan Sedekah Sampah di Kelurahan Karang Rejo Balikpapan / Smartrt / Sudarman
“Untuk saat ini memang belum dilakukan penjualan, karena masih tahap pengambilan dari beberapa titik dan proses pengepakan. Tapi koordinasi dengan pengepul di Kota Balikpapan sudah berjalan,” jelas Adi.
Harapan Jangka Panjang
Lewat gerakan ini, Adi berharap masyarakat semakin teredukasi dalam memilah dan mengelola sampah, sekaligus mendukung target pemerintah untuk mengurangi timbulan sampah plastik 30–50 persen.
“Selain untuk mengurangi pencemaran, gerakan ini juga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam gotong royong menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Lebih jauh, Adi menyebut gerakan Sedekah Sampah menjadi inovasi berkelanjutan yang mampu menghidupkan kembali bank-bank sampah di Karang Rejo. Bahkan, hasil pengelolaan nantinya bisa disalurkan untuk kemaslahatan masyarakat, sehingga bernilai amal jariyah.
“Gerakan ini bukan hanya soal sampah, tapi juga pemberdayaan masyarakat dan amal kebaikan yang manfaatnya bisa dirasakan bersama,” pungkas Adi Wahyudi.