Warga Gunung Sari Ulu Bangkit Lawan DBD: Kerja Bakti Serentak, Lingkungan Lebih Sehat

Oleh kontributor Sudarman pada 23 Jun 2025, 11:56 WIB

Warga melakukan kerja bakti di lingkungan Gunung Sari Ulu, untuk mencegah penyebaran nyamuk demam berdarah.(Foto:smartrt.news/Kelurahan GSU)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Minggu pagi di Gunung Sari Ulu terasa berbeda. Sejak pukul 07.00 Wita, warga mulai keluar rumah, bukan untuk berbelanja atau berolahraga, tapi memegang sapu, cangkul, dan ember air. Mereka turun ke gang-gang kecil dan selokan, menyingsingkan lengan baju untuk satu tujuan: mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kerja bakti massal yang digagas Pemerintah Kelurahan Gunung Sari Ulu (GSU) ini menjadi gerakan serentak melawan ancaman nyamuk Aedes aegypti. Dari Lurah hingga warga RT, dari tenaga kesehatan hingga relawan Katana, semua bahu membahu membersihkan lingkungan dari potensi sarang nyamuk.

“Alhamdulillah, antusiasme warga luar biasa. Ini bukan sekadar gotong royong, tapi bentuk nyata kesadaran kolektif,” ujar Rendra Hermawan, Lurah Gunung Sari Ulu, di sela kegiatan.

Gotong Royong Bukan Sekadar Formalitas

Ketua RT 18, Hasan, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebut kegiatan bersih-bersih tidak hanya mencegah penyakit, tetapi juga memperkuat solidaritas warga.

“Yang penting bukan cuma bersihnya, tapi semangatnya. Warga jadi saling mengingatkan. Harapannya ini bukan kegiatan musiman, tapi bisa rutin,” ujarnya penuh semangat.

Hasan juga menegaskan, RT 18 berkomitmen menjadikan kerja bakti sebagai agenda rutin dua minggu sekali. Ia percaya, mencegah lebih baik daripada menunggu korban jatuh karena DBD.

Edukasi 3M Plus dari Rumah ke Rumah

Tak hanya membersihkan, kegiatan ini juga diisi dengan edukasi langsung dari petugas Puskesmas Gunung Sari Ulu. Mereka menjelaskan pentingnya 3M Plus—menguras, menutup, dan mendaur ulang, serta tambahan upaya pencegahan lainnya.

“Banyak yang baru tahu ternyata pot bunga atau tempat minum hewan bisa jadi sarang nyamuk. Lewat edukasi ini, warga jadi lebih waspada,” tambah Hasan.

Gerakan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Pemerintah Saja

Rendra menegaskan, fogging atau pengasapan bukan solusi utama. Justru yang paling efektif adalah memutus siklus hidup nyamuk melalui eliminasi tempat-tempat genangan air.

“Ini adalah gerakan dari warga, oleh warga, untuk warga. Kami pemerintah hanya memfasilitasi,” tegasnya.

Relawan Tagana, Satlinmas, dan Bhabinkamtibmas juga turun menyisir wilayah padat untuk memastikan tidak ada genangan yang terlewat.

Dari Gunung Sari Ulu untuk Balikpapan Sehat

Langkah kolektif ini rencananya akan digilir ke RT-RT lain di Gunung Sari Ulu. Harapannya, gerakan ini menjadi inspirasi bagi kelurahan lain di Balikpapan untuk memulai langkah serupa: membangun kesadaran lingkungan sebagai pertahanan utama melawan penyakit.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi gaya hidup baru. Lingkungan sehat adalah tanggung jawab bersama,” pungkas Rendra.

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Kelurahan GSU)