Warga Gunung Sari Ilir Gotong Royong Bersihkan Drainase: Cegah Banjir, Lawan DBD Sejak Dini
Diterbitkan 23 Jun 2025, 16:53 WIB

Warga bersihkan parit agar saat hujan deras, air lancar. (Foto: smartrt.news/Kelurahan GSI)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Minggu pagi di Kelurahan Gunung Sari Ilir, suasana terlihat berbeda. Bukan sekadar rutinitas akhir pekan, tetapi wujud nyata kepedulian warga terhadap lingkungan. Puluhan warga dari berbagai RT turun ke jalan, membersihkan saluran drainase yang selama ini tersumbat oleh sampah dan lumpur.
Dipimpin langsung oleh Lurah Gunung Sari Ilir, Arwani Ahmad, kerja bakti massal ini difokuskan pada pembersihan saluran air yang kerap menjadi biang banjir saat hujan deras atau hujan lokal turun tiba-tiba.
“Drainase yang tersumbat menjadi penyebab utama genangan. Karena itu kami fokuskan kegiatan ini untuk mengembalikan fungsi saluran air agar lancar kembali,” ujar Arwani saat memantau lokasi.
Sinergi Warga dan Pemerintah, Bukan Sekadar Seremonial
Kegiatan ini tak hanya melibatkan jajaran kelurahan dan kecamatan, tetapi juga Linmas dan warga dari sejumlah RT, seperti RT 57. Dengan alat seadanya, mereka membersihkan saluran air dari tumpukan plastik, dedaunan, hingga lumpur yang sudah mengendap berbulan-bulan.
Bagi Ahmad Ashari, Ketua RT 57, kegiatan ini bukan hal baru, tapi semangat warganya selalu patut diapresiasi.
“Kami sudah terbiasa kerja bakti. Tapi kami juga berharap dukungan dari dinas terkait, terutama untuk pengangkutan sampah dan lumpur agar tidak kembali menumpuk,” jelasnya.
Cegah DBD Lewat Kebersihan Lingkungan
Lebih dari sekadar mencegah banjir, kerja bakti ini juga menjadi bagian dari kampanye Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Genangan air yang tak mengalir menjadi lokasi ideal berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.
“Kalau lingkungan bersih, nyamuk tidak punya tempat berkembang biak. Ini bukan cuma soal drainase, tapi soal kesehatan kita bersama,” tambah Arwani.
Bersih-Bersih Jadi Budaya, Bukan Instruksi
Di akhir kegiatan, warga mendapatkan edukasi singkat mengenai pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta imbauan untuk rutin mengecek selokan dan potensi genangan air di lingkungan masing-masing.
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Kecamatan Balikpapan Tengah juga berkomitmen untuk mengagendakan kegiatan serupa di wilayah lain yang memiliki risiko banjir dan penyakit lingkungan.
“Kami ingin kerja bakti ini jadi kebiasaan, bukan hanya karena ada program. Kesadaran warga adalah benteng pertama dalam menjaga kota tetap bersih dan sehat,” tutup Arwani.
(Tim smartrt.news/anang)