Warga Baru Ulu Sulap Sampah jadi Produk Bernilai Cuan

Bank Sampah Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. (Smartrt)
SMARTRT.NEWS – Kreativitas tanpa batas. Begitu tamsil yang pas untuk kreasi warga Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. Mereka menemukan cara kreatif untuk menyulap sampah menjadi produk benilai cuan.
Dengan tangan terampil dan cekatan, mereka mengubah plastik bekas menjadi pelbagai kerajinan tangan, yang estetis dan memiliki nilai jual tinggi.
“Mereka juga mengolah kertas bekas dari print-printan brilink. Menghancurkan kertas putih kecil-kecil, lalu mengubahnya jadi kerajinan hiasan berbentuk bangau, kodok, dan lainnya,” jelas Ketua RT 32 Baru Ulu, Balikpapan, Titi Handayani.
Ia menilai kreasi warga Baru Ulu ini bukan hanya membantu mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan. Tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan bagi mereka, terutama ibu rumah tangga.
Produk yang dihasilkan dari sampah, bervariasi. Varian harganya mulai Rp 50.000 sampai Rp150.000 per produk. “Kalau tas laku Rp 150.000, ada juga tempat tisu harganya Rp 50.000,” ungkapnya.
Titi Handayani mengatakan warganya terbilang aktif mengumpulkan plastik bekas. Terutama botol air mineral, kertas dan kemasan sekali pakai.
Berjibaku Berkreasi
Mereka berjibaku melakukan kreasi olah limbah plastik jadi bunga hias, tas anyaman, hingga pot tanaman.
“Sampah plastiknya mereka ambil dari bank sampah kita. Kemudian mereka mengubahnya menjadi kerajinan seperti tas, tempat tisu, wadah air, tempat gelas,” imbuhnya.
Ia melanjutkan, “Lalu ada juga dari koran, mereka ubah jadi vas bunga dan tempat pensil. Saat ini pihak kecamatan masih meminjam kerajinannya, ditaruh disana,” imbuhnya.
Proses pengolahan dimulai dengan cara memilah plastik berdasarkan warna dan jenisnya, lalu dipotong dan dibentuk sesuai kebutuhan.
Sedangkan untuk pemasaran, Hartiti aktif mempromosikan hasil kerajinan warganya ke RT-RT lain, kelurahan, hingga ke kecamatan. Namun, ia mengakui saat ini tantangan masih ada, terutama dalam hal pembinaan, pemasaran, dan distribusi.
“Sebenarnya kalau ada pembinaan lebih lanjut, itu lebih bagus karena warga sangat gampang untuk diajak kreatif,” harapnya.

Warga Baru Ulu menyulap sampah jadi kreasi bernilai cuan. (Smartrt)
Pihaknya berharap Pemerintah Balikpapan memberi perhatian lebih. Mereka berharap adanya pembinaan, bantuan pemasaran atau bantuan modal.
Lurah Baru Ulu, Abas, mendukung kreasi warga yang mampu mengolah bank sampah, yang kegiatannya terus berlanjut hingga sekarang. Menurutnya, bank sampah di RT 32 sangat baik dalam hal pengelolaan dan manajerialnya.
Program bank sampah ini juga pernah memantik perhatian Pemerintah Kota. Tahun lalu, program bank sampah RT 32, ikut dalam kompetisi Clean Green and Attractive (CGA). Mereka pun berhasil meraih penghargaan tingkat kota.
“Tahun kemarin (2024) dapat juara. Termasuk Kawasan Sehat Tanpa Rokok itu dapat juga,” tambahnya.
Lurah Abas mengapresiasi pengelolaan sampah di RT 32. Ia menilai sistem dan manajemennya berjalan dengan sistematis.
Nugi Irmawan