Category Ad 1

Warga Balikpapan Masih Harus Bersabar, Krisis Air Baku Baru Teratasi Tiga Tahun Lagi

Oleh kontributor Sudarman pada 14 Agu 2025, 12:18 WIB
Waduk Teritip Balikpapan / Smartrt.news

Waduk Teritip Balikpapan / Smartrt.news

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Harapan warga Balikpapan untuk keluar dari krisis air baku tampaknya masih harus menunggu lama. Pasokan tambahan dari Bendungan Sepaku di Ibu Kota Nusantara (IKN) diproyeksikan baru mengalir sekitar tiga tahun mendatang.

Proyek bendungan yang digarap Arsari Group saat ini baru memasuki tahap feasibility study dan visibility study. Jika hasil kajian dinyatakan layak, pembangunan fisik akan dimulai dan diperkirakan memakan waktu 2,5 hingga 3 tahun sebelum air bisa didistribusikan.

Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Yudi Saharudin, menegaskan bahwa pihaknya siap menerima pasokan tersebut selama harga, kualitas, dan kuantitasnya sesuai standar.

“Kami siap menampung air selama harga jualnya masuk akal, kualitasnya terjaga, dan dapat diterima di Balikpapan. Ini program jangka panjang,” ujar Yudi, Kamis (14/8/2025).

Dalam skema ini, Arsari Group bertanggung jawab menyiapkan seluruh infrastruktur sumber air, sementara PTMB mengelola dan menyalurkannya kepada pelanggan. Kesepakatan tersebut baru sebatas nota kesepahaman (MoU), belum masuk ke detail teknis distribusi.

Kondisi saat ini, Balikpapan masih mengalami defisit pasokan air baku sebesar 920 liter per detik. Waduk Manggar yang menjadi sumber utama kapasitasnya terbatas, sedangkan Waduk Teritip belum berfungsi optimal sebagai penopang tambahan.

Alternatif lain seperti mengambil air baku dari Sungai Mahakam sempat diwacanakan, namun terganjal anggaran yang diperkirakan menembus triliunan rupiah.

Di sisi lain, pertumbuhan penduduk yang kini mencapai sekitar 689 ribu jiwa—seiring peran Balikpapan sebagai kota penyangga IKN—membuat kebutuhan air bersih semakin mendesak. Saat ini, layanan PTMB baru mampu menjangkau sekitar 82% warga.

“Pertumbuhan Balikpapan dan IKN harus diiringi kesiapan infrastruktur air bersih. Kolaborasi dengan pihak swasta seperti ini bisa menjadi solusi yang saling menguntungkan,” tutup Yudi.