Warga Balikpapan Ini Belum Rasakan Air Bersih PDAM

SMARTRT.NEWS – Ketua RT 23 Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat, Djuhaini AR, mengungkapkan bahwa sebagian besar warganya telah mendapatkan akses air bersih dari PDAM. Ia mengaku sedih sudah tahun 2025 tapi masih ada warga Balikpapan yang belum mendapat akses air bersih.
Namun, masih ada beberapa rumah yang belum tersambung, terutama karena keterbatasan infrastruktur jaringan pipa induk.
Menurut Djuhaini, sebelumnya ada program Hibah Air Minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah dari PDAM. Saat itu, ia mengusulkan lima rumah yang belum memiliki akses PDAM agar mendapatkan sambungan air bersih.
“Saya usulkan warga yang belum punya PDAM. Tapi PDAM bilang, minimal lima rumah saja agar bisa diproses,” ujarnya.
Namun, pengajuan air bersih untuk warga Balikpapan ini menemui kendala. Salah satu syarat pemasangan adalah jarak rumah maksimal 10 meter dari pipa induk. Jika lebih dari itu, harus dibangun pipa induk baru terlebih dahulu.
Akibatnya, dari lima rumah yang diajukan, hanya satu rumah yang memenuhi syarat karena letaknya paling dekat dengan pipa induk. Rumah tersebut ternyata milik anaknya sendiri.
Merasa tidak enak hati dengan warga Balikpapan lain yang belum mendapat akses air, Djuhaini akhirnya memutuskan untuk membatalkan pemasangan bagi anaknya.
“Dari lima rumah, cuma satu yang bisa dipasang, kebetulan rumah anak saya. Tapi saya tolak, mending warga lain saja yang dapat. Anak saya masih bisa numpang di rumah saya,” katanya.
Sementara itu, empat rumah lain yang tidak mendapat akses PDAM harus mencari solusi alternatif.
Mereka menumpang air ke tetangga dengan cara membeli atau menggunakan sumber air lain yang tersedia.
Djuhaini berharap ke depan ada program serupa yang lebih fleksibel. Tujuannya agar warga yang belum tersambung dapat segera menikmati akses air bersih.
Dampak Kekurangan Air Bersih
Wakil Rektor Bidang Sumberdaya Universitas Mulia, Yusuf Wibisono, mengingatkan, air sangat penting bagi kehidupan. WHO menyatakan bahwa kekurangan air bersih dapat menyebabkan diare, kolera, dan penyakit lainnya.
“Di tahun 2019, diare menyebabkan 1,6 juta kematian,” tulis Yusuf dalam dokumen WBF.
Air bersih juga penting untuk sanitasi yang baik dan mencegah malnutrisi. Di Afrika, khususnya wilayah sub-Sahara, satu dari empat sekolah tidak memiliki akses air bersih yang berdampak pada 320 juta anak. Fakta ini menulik dari data UNICEF.
Menurut Bank Dunia, kekurangan air bersih di suatu negara dapat menurunkan GDP hingga 6% per tahun. Air bersih juga sangat penting untuk masa kehamilan, perkembangan bayi, serta peningkatan harapan hidup dan pengurangan kematian anak.
Data Air di Balikpapan
Yusuf juga memaparkan data garis pantai Balikpapan yang memiliki panjang sekitar 78 kilometer. Kandungan air garam di Selat Makassar dan Teluk Balikpapan secara umum 3035 PPT (part per thousand), yang termasuk normal. Ini berarti air laut di sini cukup baik untuk desalinasi. Curah hujan terakhir di bulan Juni adalah 460 mm (data BMKG).
“Kita memiliki Waduk Manggar, Sungai Manggar (19,45 km), dan Sungai Wain (18,3 km). Luas wilayah Balikpapan 511,01 km². Jumlah penduduk tahun 2023 (data BPS yang dirilis 2024) adalah 738.532 jiwa,” jelasnya.
Adapun total distribusi air PDAM tahun 2023 adalah 28.821.160 m³ (data PDAM dan BPS). Konsumen terbesar air PDAM adalah rumah tangga, diikuti oleh niaga, pemerintah, sosial, khusus, dan industri.
Alternatif sumber air di Balikpapan selama ini baru memanfaatkan air tawar di permukaan, yaitu dari waduk dan sungai. Padahal, ada tiga alternatif sumber air lainnya, yaitu:
Desalinasi: Mengolah air laut menjadi air bersih.
Rainwater Harvesting: Pemanfaatan air hujan.
Ground Water Extraction: Pemanfaatan air tanah.
Nugi Irmawan
BACA JUGA