Walikota Balikpapan Ground Breaking Bank Sampah RT 34 Sepinggan Baru

Oleh widodo pada 24 Agu 2025, 20:09 WIB
Sedekah sampah plastik dirangkai dengan peletakan batu pertama pembangunan Bank Sampah RT 34 Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan.(Foto: Panitia HUT RI RT 34 Sepinggan Baru)

BALIKPAPAN, Smartrt.news – Perayaan HUT ke-80 RI di RT 34 Kelurahan Sepinggan Baru, Balikpapan Selatan, terasa berbeda tahun ini. Selain diwarnai semangat nasionalisme, warga juga memadukan momen kebersamaan dengan langkah nyata menjaga lingkungan. Puncaknya, Minggu (24/8/2025), ditandai dengan ground breaking Bank Sampah RT 34 yang diresmikan langsung oleh Wali Kota Balikpapan melalui Wakil Wali Kota Bagus Susetyo.

Acara berlangsung meriah dengan rangkaian kegiatan, mulai dari sedekah sampah plastik, gerak jalan bersama warga, hingga deklarasi komitmen mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Momentum ini sekaligus menegaskan tekad masyarakat RT 34 untuk ikut mendukung program pengelolaan sampah kota.

Gerak Jalan Berhadiah Kambing

Dari sekian agenda, gerak jalan paling menyita perhatian. Panitia menyiapkan berbagai hadiah, termasuk dua ekor anak kambing sebagai hadiah utama. Suasana undian hadiah berlangsung riuh. Menariknya, salah satu kambing justru dimenangkan oleh warga yang juga tercatat sebagai panitia HUT RI.

Sesuai kesepakatan bersama, hadiah itu kemudian “dikembalikan” kepada warga dengan cara unik: kambing dimasak menjadi gulai. Sajian gulai kambing itu kemudian disantap bersama-sama saat penutupan rangkaian kegiatan panitia. Tradisi sederhana ini makin mempererat kebersamaan dan menambah kenangan manis perayaan kemerdekaan di RT 34.

Ungkapan Syukur Ketua RT

Ketua RT 34 Sepinggan Baru, Agus Sukemi, S.Pd, menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan Pemkot. “Kami berterima kasih atas kehadiran Wakil Wali Kota Bagus Susetyo yang mewakili Wali Kota Balikpapan. Kehadiran beliau memberi semangat lebih bagi warga kami untuk terus berkomitmen menjaga lingkungan,” ujarnya.

Agus menambahkan, kegiatan ini juga menjadi ajang kebersamaan dan gotong royong. “Warga sangat antusias, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Semua bergabung dalam semangat kemerdekaan dan kepedulian lingkungan,” katanya.

Meriah dengan Aneka Lomba

Sebelum puncak peresmian bank sampah, rangkaian HUT RI di RT 34 telah diramaikan dengan berbagai lomba. Anak-anak balita, pelajar SD, hingga SMP ikut ambil bagian dalam lomba khas agustusan. Tidak ketinggalan, ibu-ibu Dasawisma menampilkan kreativitas mereka lewat lomba menyanyi kelompok, menambah warna dalam suasana kemerdekaan.

Tantangan Sampah Kota Minyak

Balikpapan masih menghadapi persoalan serius soal sampah, khususnya plastik. Data terbaru mencatat volume sampah di TPA Manggar terus meningkat dan diperkirakan mencapai titik kritis pada 2028 jika tidak ada upaya pengurangan signifikan. Karena itu, program pengelolaan sampah menjadi prioritas Pemkot.

“Bank sampah tingkat RT adalah solusi. Sampah plastik punya nilai tambah. Kalau dikelola dengan baik, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan warga, misalnya fasilitas umum,” ujar Wali Kota dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Wali Kota Bagus Susetyo.

Ia juga mengingatkan pentingnya budaya gotong royong. “Kerja bakti seperti di RT 34 ini sebaiknya jadi rutinitas mingguan. Ini bagian dari program ke-9 Pemkot terkait pengelolaan lingkungan,” tambahnya.

Kolaborasi RT, Lurah, dan Pemkot

Pemkot Balikpapan terus menguatkan kolaborasi bersama masyarakat, lurah, hingga pengurus RT. Dengan pola itu, target pengurangan sampah bisa lebih realistis dicapai.

Warga RT 34 pun menyambut positif. “Peringatan HUT RI tahun ini terasa beda. Selain merayakan kemerdekaan, kami belajar menjaga bumi,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

Ke depan, Bank Sampah RT 34 diharapkan tidak hanya menjadi tempat menabung botol plastik, tetapi juga wadah edukasi bagi generasi muda tentang pentingnya lingkungan bersih dan sehat.

Dengan langkah kecil dari RT, mimpi besar menciptakan Balikpapan yang nyaman dan berkelanjutan bukan hal yang mustahil. Kota Minyak membuktikan, nasionalisme bisa berjalan beriringan dengan kepedulian pada lingkungan.