Wagub Kaltim Usul Jalur Kereta Api, Warganet Minta Jalan Darat Dimuluskan Dulu

whoosh smart-rt
Kereta api cepat Whoosh ketika mau berangkat dari Bandung ke Jakarta. Hanya ditempuh 45 menit dengan kecepatan maksimal 350 km per jam.(Foto:smartrt.news/anang)

Smartrt.news, KALTIM,- Wacana pembangunan jalur kereta api serupa di Kalimantan Timur (Kaltim) mencuat dalam pertemuan antara Wakil Gubernur (Wagub) Kaltim, Seno Aji, dan Wakil Gubernur Provinsi Anhui, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Sun Yong. Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Tepian II, Kantor Gubernur Kaltim, baru-baru ini.

Jalur  kereta api di Indonesia yang berkecepatan tinggi saat ini baru tersedia di jalur Jakarta-Bandung dengan nama WHOOSH. WHOOSH merupakan akronim dari Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat, sekaligus menggambarkan kecepatannya yang tinggi. Kereta ini mampu melaju hingga 350 km/jam dan menempuh jarak 142 km hanya dalam waktu 47 menit.

Menjajaki Investasi Kereta Api di Kaltim

Dalam kesempatan pertemuan dua pada Jumat, 21 Maret 2025 , Wagub Seno Aji mengungkapkan keinginannya untuk menghadirkan moda transportasi kereta api di Kaltim melalui skema investasi.

“Saat ini kami belum memiliki transportasi kereta api. Jadi apabila ada kerja sama investasi di bidang ini, kami akan sangat menghargai, karena ini bisa menjadi moda transportasi baru bagi masyarakat,” ujar Seno Aji.

Ia menambahkan bahwa Tiongkok dikenal memiliki teknologi tinggi dalam bidang perkeretaapian. Pengalaman Indonesia dalam membangun WHOOSH dengan kerja sama China menjadi salah satu pertimbangan untuk menggandeng investor dari negara tersebut.

“Teknologi China dalam perkeretaapian sangat maju. Kita sudah punya WHOOSH di Jakarta-Bandung, dan ini bisa menjadi peluang untuk Kaltim,” lanjutnya.

Lebih jauh, Seno Aji menyebutkan bahwa rencana jalur kereta api ini mencakup wilayah Samarinda, Balikpapan, hingga Ibu Kota Nusantara (IKN). Proyek ini tidak akan menggunakan dana APBD, melainkan melalui investasi pihak ketiga. Pemerintah Provinsi Anhui sendiri menyatakan akan segera berdiskusi dengan jaringan pengusaha di Tiongkok dan memberikan informasi lebih lanjut dalam dua hingga tiga minggu ke depan.

Proyek Kereta Api Kalimantan

Selain kerja sama dengan China, Wagub Kaltim mengungkapkan bahwa beberapa negara lain juga tertarik berinvestasi di sektor perkeretaapian di Kalimantan, termasuk Korea Selatan dan Brunei Darussalam.

“Brunei Darussalam sudah lama ingin membuat jalur kereta api yang menghubungkan Brunei, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kalbar, hingga Kuching, Sarawak, dan tersambung kembali ke Brunei,” jelasnya.

Menurutnya, selain sebagai transportasi penumpang, jalur kereta api di masa depan juga dapat dimanfaatkan untuk angkutan batu bara, kelapa sawit, dan hasil perkebunan lainnya dari wilayah hulu ke pusat distribusi.

Respons Warganet: Perbaiki Jalan Darat Dulu

Rencana pembangunan jalur kereta api ini menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Banyak warganet yang meragukan realisasi proyek ini, sementara yang lain meminta agar pemerintah lebih dulu memperbaiki infrastruktur jalan yang ada sebelum membangun kereta api.

“Lagu lama diputar terus. Mumpung masih gubernur dan wakil gubernur baru. Nanti juga menguap lagi. Sudah berapa kali isu seperti ini muncul, tapi realisasinya belum ada. Lebih baik tingkatkan dulu kualitas jalan dan infrastruktur yang sudah ada,” tulis seorang warganet.

Ada juga yang berharap jalur kereta api bisa mencakup daerah lain di Kaltim. “Pak, tolong Berau-Samarinda juga dibuat rutenya,” tulis pengguna lainnya.

Sementara itu, ada juga yang mengingatkan agar proyek infrastruktur jalan tetap menjadi prioritas. “Tol dulu, Pak, Samarinda-Bontang,” komentar seorang pengguna.

Pro dan kontra terhadap proyek ini masih terus berkembang. Masyarakat berharap pemerintah dapat lebih dulu meningkatkan kualitas jalan darat sebelum beralih ke transportasi rel.***

(Tim SmartRT.news/anang/sumber: Pemprov Kaltim)