Untuk Mahasiswa, Ini 7 Alasan Kenapa Proposal PKM Ditolak

Pembekalan PKM
Pembekalan PKM di Universitas Mulia Balikpapan. (UM)

SMARTRT.NEWS –  Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM, selalu menjadi ajang bergengsi bagi setiap mahasiswa. Namun, acap kali peserta yang ingin berpartisipasi mendapat penolakan. Sebab, proposalnya tidak memenuhi syarat.

Untuk lolos seleksi PKM memang bukan perkara mudah. Butuh perpaduan ide brilian, proposal yang solid, dan ketelitian administrasi.

Dr. Marlina Achmad, dari Universitas Hasanuddin Makassar, memberi tips jitu agar proposal PKM lolos. Ia membocorkan sejumlah kiatnya dalam Workshop PKM, yang berlangsung di Universitas Mulia Balikpapan, Kamis (13/3/2025).

Ia membeber mengapa proposal PKM tak lolos. Menurutnya, sedikitnya ada tujuh alasan, yakni:

  1. Ketidaksesuaian Format. Ini yang paling sering terjadi.
  2. Kurang Kreatif. Idenya terlalu umum atau sudah banyak yang mengajukan ide serupa.
  3. Masalah Tidak Jelas. Perumusan masalah lemah, kurang tajam, atau tidak relevan.
  4. Dana Tidak Realistis. Terlalu besar atau tidak sesuai panduan.
  5. Plagiarisme. Meniru proposal lain. Hati-hati, ada aplikasi pendeteksi plagiarisme.
  6. Tak sesuai Bidang Ilmu. Misalnya, mahasiswa ilmu komputer mengajukan proposal soal pengobatan tradisional.
  7. Salah Memilih Mitra. Pemilihan Mitra harus dicermati, hindari menggunakan mitra non-produktif saat mengajukan proposal PKM, begitu pula sebaliknya.

Poin Penting dalam Proposal PKM

Lantas, bagaimana agar proposal bisa lolos? Dr. Marlina menjelaskan poin-poin penting dalam format penulisan proposal PKM, seperti:

Halaman: Penggunaan angka Romawi dan angka Arab yang tepat, letak nomor halaman.

Font: Jenis (Times New Roman) dan ukuran font.

Spasi: 1.5 spasi, bukan 1,5 spasi.

Judul: Atraktif, maksimal 20 kata, hindari judul ala skripsi.

Referensi: Minimal 20 referensi, 80% dari 5 tahun terakhir, gunakan gaya sitasi Harvard.

Tanda Tangan: Tanda tangan basah, bukan hasil scan terbatas.

Biodata: Lengkap, sesuai format, termasuk biodata dosen pendamping.

Tidak ada cover.

RAB Harus Realistis.

Dr. Marlina, sebagaimana melansir laman UM, mengajak mahasiswa Universitas Mulia untuk mengikuti permainan sebagai salah satu cara menarik perhatian. Ia meminta seluruh peserta membayangkan satu atau dua kata yang menggambarkan hal paling menarik.

Setelah itu, ia meminta seorang mahasiswi, Suci Ramadani dari Fakultas Ekonomi Bisnis menyampaikan kata yang ada dalam pikirannya. Suci menjawab “liburan”, setelah pendalama ia membayangkan “jalan-jalan ke luar kota”.

Ternyata, di balik kata ‘liburan’, ada keinginan untuk menjelajah tempat baru. Dari sini, mahasiswa bisa melihat bagaimana ide sederhana bisa berkembang menjadi gagasan yang lebih besar.

“Mengapa saya meminta Anda memikirkan hal yang menarik? Karena biasanya, hal yang menarik adalah hal yang ingin kita ketahui lebih dalam. Itulah benih dari sebuah ide kreatif,” terangnya. Menurutnya sangat penting menghubungkan minat pribadi dengan keahlian mahasiswa.

Selain itu, jika sudah ada ide, yang tak kalah penting memahami format penyusunan proposal dan administrasi. “Percayalah, sebagus apapun ide Anda, jika tidak memenuhi format yang sesuai, proposal tidak dapat lolos. Jadi, patuhi panduan penulisan PKM 100%. Jangan ada diskon, jangan ada toleransi,” tandasnya.