Universitas Mulia: Upacara 17 Agustus Jadi Momentum Pendidikan Karakter Mahasiswa Baru

RMahasiswa baru mempraktekkan formasi dan koreografi baris-berbaris melingkar, sebagai persiapan terakhir sebelum upacara dimulai, menunjukkan kedisiplinan dan kerja sama tim. (foto : Universitas Mulia)
Smartrt.news, BALIKPAPAN — Universitas Mulia melaksanakan upacara bendera memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia pada Minggu (17/8/2025).
Upacara ini terasa berbeda karena seluruh petugas pengibar Merah Putih berasal dari mahasiswa baru (Maba), yang untuk pertama kalinya mengemban tugas simbolis penuh makna.
Ketua Panitia, Drs. Achmad Prijanto, menegaskan bahwa tantangan terbesar bukan pada teknis pelaksanaan, melainkan membangun kesadaran mahasiswa baru untuk mengambil peran. Padahal, sebagian dari mereka pernah menjadi anggota Paskibra di sekolah asal.
“Sebagian sempat ragu pada kemampuannya. Waktu latihan juga singkat dan fasilitas kampus belum sepenuhnya ideal. Namun keterbatasan itu justru menjadi ujian kedisiplinan dan solidaritas mereka,” ungkap Achmad.
Meski persiapan hanya tiga hari, para petugas mampu menunjukkan kekompakan dan gerakan yang selaras. Menurut Achmad, esensi yang ditanamkan bukan semata baris-berbaris, melainkan disiplin, tanggung jawab, kebersamaan, dan cinta tanah air.
Ia menekankan, upacara bendera di lingkungan perguruan tinggi tidak boleh dipandang sebagai rutinitas seremonial. Ada dimensi edukatif yang lebih dalam: nilai Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.

Rektor Universitas Mulia Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si. memimpin khidmat pembacaan teks Pancasila, menjadi momen reflektif bagi seluruh civitas akademika untuk meneguhkan komitmen kebangsaan (foto : Universitas Mulia)
“Prinsip ini yang akan membentuk mahasiswa baru menjadi calon pemimpin bangsa—mampu menjadi teladan, penggerak, sekaligus motivator di lingkungannya,” tegasnya.
Lebih jauh, Achmad mengingatkan bahwa setiap upacara bendera adalah penghormatan nyata kepada para pahlawan sekaligus latihan kesadaran berbangsa dan bernegara. Pesannya bagi mahasiswa baru jelas: jadilah generasi tangguh, disiplin, rela berkorban, dan mencintai tanah air dengan kesungguhan.
“Kita berharap pengalaman ini bukan hanya membekas saat upacara, tetapi menjadi fondasi karakter selama menempuh pendidikan di Universitas Mulia,” pungkasnya.
Ketika Sang Merah Putih perlahan menguasai langit kampus, maknanya tidak sekadar simbol. Ia adalah amanah kemerdekaan—bukan hadiah, melainkan titipan yang harus dijaga melalui ilmu, pengabdian, dan kejujuran.
Universitas Mulia ingin menjadikan momentum ini sebagai pengikat janji melahirkan pemimpin muda yang berpikir jernih, berhati jujur, dan berani berdiri untuk bangsanya.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Universitas Mulia)