Universitas Mulia Jadikan Sertifikasi Profesi Jalur Utama Pendidikan, Bukan Sekadar Tambahan

Universitas Mulia (foto : FB Universitas Mulia)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Universitas Mulia menetapkan standar baru dalam pendidikan tinggi di Kalimantan dengan menjadikan sertifikasi profesi bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai fondasi utama pembelajaran.
Hal ini ditegaskan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Wisnu Hera Pamungkas, S.T.P., M.Eng., yang menyatakan bahwa seluruh proses belajar di kampus dirancang selaras dengan skema kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Mahasiswa tidak belajar sesuatu yang terpisah dari dunia kerja. Mereka justru belajar untuk bersertifikat,” kata Wisnu.
Pendekatan ini menempatkan sertifikasi sebagai jalur utama, bukan sekadar penghargaan tambahan saat kelulusan. Materi kuliah, tugas akhir, hingga praktik lapangan semuanya diarahkan untuk mendukung kompetensi yang bisa diuji secara formal melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) internal kampus.
Sertifikasi Ditanamkan Sejak Awal, Terintegrasi dalam CPL
Wisnu menyebut saat ini Universitas Mulia sedang menyelaraskan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) dengan hasil uji kompetensi LSP. Ini bertujuan agar hasil sertifikasi bukan hanya pengakuan administratif, melainkan cermin langsung dari keterampilan yang benar-benar dikuasai mahasiswa.
“Sertifikat bukan sekadar bonus. Ia adalah validasi dari proses belajar yang sudah ditempuh secara nyata dan terukur,” tegasnya.
Pemerataan Akses: Kampus Samarinda Bangun Skema Sendiri
Tidak hanya kampus utama di Balikpapan, pendekatan ini juga diimplementasikan di Kampus Samarinda. Mahasiswa Prodi Sistem Informasi di sana saat ini menyusun skema dan Materi Uji Kompetensi (MUK) mereka sendiri untuk diajukan ke BNSP.
“Kami pastikan kesempatan untuk bersertifikasi merata. Kampus Samarinda pun didorong menjadi pusat pengembangan kompetensi lokal,” ungkap Wisnu.
Menjawab Tantangan SDM Lokal di Kawasan IKN
Sebagai wilayah penyangga langsung Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan menghadapi lonjakan kebutuhan tenaga kerja terampil. Universitas Mulia menjawab tantangan ini dengan menyiapkan lulusan bersertifikat yang siap terjun ke sektor industri, pemerintahan, maupun kewirausahaan.
“Kami memposisikan lulusan sebagai talenta siap pakai, mampu bersaing dan berkontribusi dalam transformasi besar Kalimantan,” ujar Wisnu.
Skema Disusun Sesuai Kebutuhan Nyata Dunia Kerja
Untuk menjaga relevansi, Universitas Mulia melalui LSP juga aktif membangun kemitraan dengan sektor industri, BUMN, lembaga pendidikan, dan instansi pemerintah. Tujuannya, agar skema sertifikasi yang disusun bukan sekadar formalitas, tapi benar-benar menjawab kebutuhan kompetensi dunia kerja yang dinamis.
“Kami tidak bekerja di menara gading. Skema disusun dari bawah, dari kebutuhan nyata, bukan dari asumsi kampus semata,” pungkas Wisnu.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Humas Universitas Mulia)