Universitas Mulia Gelar Sosialisasi Program Gratispol, Ketua RT Soroti Syarat Domisili dan Usia Mahasiswa
Diterbitkan 01 Jul 2025, 09:22 WIB

Sosialisasi Gratispol oleh Universitas Mulia Balikpapan terhadap para RT. (Foto:smartrt.news/rama)
Smartrt.news, BALIKPAPAN — Universitas Mulia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan dan layanan publik dengan menggelar sosialisasi program Gratispol, di Ballroom Cheng-Ho Universitas Mulia, Senin (30/6/2025).
Para Ketua RT di Kecamatan Balikpapan Kota warga tampak antusias mengikuti kegiatan.
Direktur Eksekutif Yayasan Airlangga, Agung Sakti Pribadi menyampaikan, bahwa Gratispol merupakan bentuk nyata kepedulian Pemprov Kaltim kepada masyarakat yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan.
“Kami ingin menjembatani program Pemprov dengan Universitas Mulia kepada warga terkait program tersebut dan implementasinya di kampus,” ujar Agung Sakti
Dalam sesi dialog terbuka bersama warga, Ketua RT 27 Kelurahan Prapatan Wiwid menyampaikan apresiasinya terhadap Universitas Mulia, namun sekaligus mengajukan sejumlah pertanyaan penting yang mewakili keresahan warga sekitar.
“Program gratispol ini luar biasa dan sangat membantu. Tapi kami juga ingin menanyakan, bagaimana nasib warga pendatang yang baru tinggal di Balikpapan sekitar satu bulan? Mereka sangat ingin kuliah, tapi kadang terkendala syarat domisili,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ada warganya yang sudah berusia di atas 27 tahun namun masih memiliki semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
“Jangan sampai aturan administratif seperti batas usia atau lamanya tinggal di Balikpapan mematikan semangat belajar mereka. Kadang mereka baru pindah, tapi sudah aktif di lingkungan dan punya niat kuat,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Ketua RT juga menekankan pentingnya pemerataan bantuan kuliah tidak hanya untuk mahasiswa baru.
“Yang sudah kuliah juga banyak yang butuh bantuan. Kalau bisa, program ini tidak hanya untuk angkatan baru saja, tetapi juga mahasiswa yang sudah lebih dulu terdaftar, selama memang memenuhi kriteria ekonomi,” tegasnya.
Pihak Kampus Responsif: Rekomendasi RT Bisa Jadi Solusi
Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Agung Pribadi menyatakan bahwa pihak kampus terbuka terhadap masukan dan sedang menyusun skema bantuan yang lebih inklusif. Salah satu solusi yang sedang disiapkan adalah memberikan ruang bagi rekomendasi dari ketua RT sebagai dasar seleksi.
“Kami sediakan kuota khusus untuk 100 mahasiswa kurang mampu yang direkomendasikan langsung oleh Ketua RT. Surat rekomendasi tersebut bisa menggunakan stempel resmi RT sebagai penguat validasi. Ini bentuk kepercayaan kami kepada peran RT dalam memverifikasi kondisi warga di lapangan,” jelas Agung.
Ia menambahkan bahwa usulan dari RT ini tidak hanya akan memperkuat basis data kampus, tetapi juga menjadi wujud kolaborasi nyata antara perguruan tinggi dan lingkungan sekitar.
“Skema ini bisa menjadi jembatan bagi warga yang secara administratif belum memenuhi syarat, namun secara kondisi sangat layak menerima bantuan pendidikan,” imbuhnya.
Rektor Universitas Mulia, Muhammad Ahsin Rifa’i, mengungkapkan bahwa tingginya antusiasme masyarakat mendorong kampus untuk mempercepat proses penerimaan mahasiswa baru agar mereka dapat segera mengikuti program Gratispol.
“Syarat utama program ini adalah mahasiswa harus diterima terlebih dahulu. Oleh karena itu, proses penerimaan yang seharusnya Agustus kami percepat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa setelah penerimaan, mahasiswa diarahkan untuk mengisi formulir pendaftaran program dengan sejumlah persyaratan administratif. Seperti minimal berdomisili di Kaltim selama tiga tahun dan batas usia maksimal 25 tahun untuk jenjang S1.
“Persyaratan ini ditetapkan agar program tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak luar yang baru datang. Namun keputusan akhir tetap di tangan Pemerintah Provinsi Kaltim sebagai penyedia program,” tambahnya.
Pihak kampus akan terus mensosialisasikan program ini agar seluruh masyarakat, khususnya di Balikpapan dan Kaltim, dapat memperoleh kesempatan yang sama.
“Kami akan mengusulkan seluruh calon mahasiswa baru Universitas Mulia untuk mengikuti program Gratispol,” tegasnya.
Yayasan Dukung Langkah Pemerintah Provinsi
Agung Sakti Pribadi, turut menyampaikan dukungan terhadap langkah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membuka akses pendidikan tinggi seluas-luasnya melalui program Gratispol.
“Ini adalah bentuk keberpihakan nyata kepada masyarakat yang membutuhkan. Yayasan akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan berkualitas,” kata Agung Sakti.
Diketahui, Program Gratispol memberikan bantuan biaya kuliah untuk jenjang S1, S2, dan S3. Rinciannya, Rp 5 juta per semester untuk S1 (kecuali kedokteran dan farmasi), Rp 10 juta untuk S2, dan Rp 15 juta untuk S3.
Saat ini Universitas Mulia memiliki 14 program studi, termasuk 4 prodi baru yaitu S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Industri, dan S1 Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian. Penerimaan mahasiswa baru gelombang kedua masih dibuka, dengan kuota hingga 1.000 orang.
“Bagi masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi, kami persilakan bergabung dan manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” pungkas Rektor Muhammad Ahsin.***
(Tim smartrt.news/anang/rama/sumber: UM)