Universitas Mulia Buka Empat Prodi Baru, Tanamkan Visi Technopreneur Sejak Awal

Universitas Mulia (foto : FB Universitas Mulia)
Universitas Mulia (foto : FB Universitas Mulia)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Tahun akademik ini, Universitas Mulia kembali menegaskan langkah progresifnya dalam pendidikan tinggi. Empat program studi baru resmi dibuka: Teknik Sipil, Teknik Industri, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian (TPHP), serta Desain Komunikasi Visual (DKV).

Namun pembukaan ini bukan sekadar ekspansi administratif, melainkan pernyataan visi: membangun generasi technopreneur sejak dari ruang kelas pertama.

Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Ahsin Rifai, M.Si., menyampaikan bahwa penambahan prodi baru telah melalui perencanaan matang. “Kami tidak ingin sekadar membuka program studi. Kami ingin menanamkan fondasi mutu dan spirit technopreneurship sejak awal,” tegasnya.

Rekrutmen Dosen dan Kurikulum Adaptif Jadi Kunci Awal

Strategi awal Universitas Mulia difokuskan pada penjaminan mutu akademik. Mulai dari rekrutmen dosen yang kompeten, penyusunan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Outcome-Based Education (OBE), hingga penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang ketat.

Tak hanya itu, pembekalan intensif bagi para Kaprodi baru pun mulai digulirkan. “Kami ingin para Kaprodi menjadi motor penggerak, bukan hanya pelaksana administratif. Mereka harus membangun sinergi nyata dengan industri sejak hari pertama,” ujar Ahsin.

Kurikulum Bukan Dokumen, Tapi Strategi Hidup

Universitas Mulia percaya bahwa kurikulum yang baik adalah kurikulum yang hidup. Karena itu, proses penyusunan tidak hanya dilakukan oleh tim internal, tetapi juga melibatkan benchmarking ke perguruan tinggi mapan, forum asosiasi prodi, dan diskusi dengan pengguna lulusan.

Pendekatan ini membentuk kurikulum yang kontekstual, fleksibel, dan relevan. “Kami tidak ingin hanya mencetak lulusan yang paham teori. Kami ingin mencetak lulusan yang siap berinovasi, berjejaring, dan berwirausaha berbasis teknologi,” kata Ahsin Rifai.

Technopreneurship Sebagai Ekosistem Belajar

Yang membedakan Universitas Mulia dengan banyak institusi lain adalah keberaniannya menanamkan technopreneurship sebagai filosofi kampus. Dalam struktur pembelajaran, technopreneur bukan hanya mata kuliah, tapi menjadi cara pandang dan etos kerja.

“Setiap prodi harus menyumbang pada ekosistem technopreneur. DKV bisa memperkuat branding dan presentasi proyek Teknik Sipil. Teknik Industri bisa mendampingi efisiensi produksi dari hasil riset TPHP. Inilah bentuk kolaborasi multidisipliner yang kami dorong,” jelas Rektor.

Target: Akreditasi Unggul dan Lulusan Terserap Dunia Kerja

Langkah Universitas Mulia tidak berhenti pada pembukaan. Target jangka panjang telah disiapkan secara konkret:

  • Akreditasi Baik Sekali hingga Unggul
  • Jejak lulusan terserap di dunia kerja dan industri
  • Riset dan inovasi berbasis technopreneur
  • Perluasan kerja sama internasional dan industri nasional

Dengan jejaring yang diperkuat bersama mitra eksternal, termasuk dunia usaha dan kampus lain, Universitas Mulia berharap kualitas pembelajaran akan terus terdorong oleh umpan balik langsung dari dunia nyata.

Menuju Pendidikan Tinggi yang Kontekstual dan Berdampak

Di tengah akselerasi teknologi dan ketidakpastian zaman, Universitas Mulia memilih jalur pendidikan yang kontekstual, responsif, dan berdampak langsung pada masyarakat. Melalui empat prodi baru ini, universitas tidak hanya membekali mahasiswa dengan kompetensi, tapi juga membangun karakter untuk menghadapi tantangan masa depan.

“Technopreneur bukan sekadar konsep. Ia adalah pijakan untuk generasi yang berani berpikir beda, bertindak cepat, dan menciptakan peluang,” pungkas Prof. Ahsin Rifai.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Humas Universitas Mulia)

Tinggalkan Komentar