Tragedi Sungai Simpang Pasir: Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Setelah Terseret Arus Deras
Diterbitkan 16 Mei 2025, 12:10 WIB
Korban tenggelam dibawah ke mobil ambulans ke rumah sakit.(foto:smartrt.news/polsek Sungai Pinang, Polresta Samarinda)
Smartrt.news, SAMARINDA,-Aksi heroik ditunjukkan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Simpang Pasir, Bripka Slamet Tri Wahyudi, yang turut serta dalam upaya pencarian dan evakuasi seorang anak hilang di Sungai Simpang Pasir, Kecamatan Palaran.
Korban, Ezekiel Jenoah Putra Sampurna (6), warga RT 07 Simpang Pasir, dilaporkan hanyut terbawa derasnya arus sungai pada Senin, 12 Mei 2025, sekitar pukul 17.00 WITA. Kejadian tersebut terjadi ketika hujan lebat mengguyur kawasan Jalan Malang, mempercepat derasnya aliran sungai hingga membawa korban sejauh hampir 10 kilometer.
Kapolsek Palaran, AKP Iswanto, SH, MH, membenarkan kejadian tersebut. Setelah menerima laporan dari Bhabinkamtibmas, ia langsung menuju lokasi untuk memimpin koordinasi pencarian bersama tim Basarnas, Polairud, dan KPPP. “Korban akhirnya ditemukan di perairan Sungai Mahakam, sekitar 9,6 km dari lokasi awal tenggelam,” ujar Kapolsek.
Setelah berhasil ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis. Bripka Slamet disebut sangat aktif mendampingi warga selama proses pencarian hingga evakuasi. Kepeduliannya menjadi simbol kehadiran Polri di tengah masyarakat, terutama dalam kondisi darurat seperti ini.
Petani Kota Bangun Tewas di Kebun, Diduga Tersambar Petir Saat Bekerja
Kutai Kartanegara,-Suasana duka menyelimuti Desa Kota Bangun III, Kecamatan Kota Bangun Darat, setelah seorang petani bernama S (65), ditemukan meninggal dunia di kebun sawit miliknya pada Kamis, 15 Mei 2025, sekitar pukul 17.20 WITA.
Korban, yang sehari-harinya bertani di Dusun Kebon Rejo RT 018, berangkat ke kebun sejak pagi untuk menanam sawit. Namun hingga sore hari, ia tidak kunjung pulang dan tak merespons panggilan dari keluarga. Kekhawatiran memuncak hingga menantunya, WS, menyusul ke lokasi dan menemukan korban sudah tak bernyawa dalam posisi telungkup.
Menurut Kapolsek Kota Bangun, AKP Ribut, pemeriksaan awal oleh tim medis Puskesmas Rimba Ayu tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. Tubuh korban mengalami luka bakar ringan di bagian kepala, leher, lengan kiri, dan betis kiri. Dugaan sementara menyebutkan korban tewas akibat tersambar petir saat hujan deras melanda daerah tersebut.
Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah dan memilih tidak melakukan otopsi. Pihak kepolisian pun segera mengambil langkah cepat, termasuk mengevakuasi jenazah, berkoordinasi dengan pihak medis, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi di lokasi kejadian.
Kapolsek Kota Bangun mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem, khususnya saat bekerja di area terbuka seperti ladang dan kebun. “Musim penghujan disertai petir dapat menjadi ancaman serius yang perlu diantisipasi bersama,” ujarnya.
(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Polsek Sungai Pinang, Kota Bangun, Polda Kaltim)
