Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Guru Wajib Ikut Pelatihan Rutin

Abdul Mu'ti
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti. (Kemendikdasmen)

SMARTRT.NEWS –  Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menerbitkan peraturan menteri yang mengatur bahwa guru akan memiliki sehari dalam sepekan tanpa mengajar. Satu hari itu khusus untuk mengikuti pelatihan guru.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, menyampaikan informasi itu, melalui keterangan resminya, menukil dari Balikpapan, Sabtu (19/4/2025).

Mendikdasmen Abdul Mu’ti bakal mewajibkan seluruh guru mengikuti pelatihan rutin yang bekerja sama dengan Balai Penjamin Mutu Pendidikan.

Ia menegaskan, kewajiban mengikuti pelatihan rutin sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan. “Pelatihan bisa secara mandiri maupun dengan Widyaiswara,” jelasnya.

Menurut Abdul Mu’ti, kegiatan pelatihan ini akan tercatat sebagai bagian dari pemenuhan beban kerja 24 jam mengajar dalam sepekan.

Sebab, dari pemantauannya, saat ini banyak guru yang telah berada di zona nyaman mereka, khususnya para guru yang telah memperoleh sertifikasi

“Sehingga mereka tidak aktif lagi untuk mengembangkan diri,” ujarnya. Karena itu, pelatihan ini sebagai dorongan agar guru terus belajar dan berinovasi.

“Sistemnya bisa para widya-widya kita mengunjungi kelompok-kelompok guru, kemudian mereka menggelar mandiri secara rutin. Ini yang nanti harus melaporkannya sebagai bagian dari pemenuhan 24 jam,” tegasnya.

Abdul Mu’ti bilang, tunjangan sertifikasi guru nantinya meningkat dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta.

Untuk guru ASN, besaran tunjangan akan menyesuaikan gaji pokok dengan sistem transfer langsung ke rekening guru. “Bukan lagi melalui pemerintah daerah,” imbuhnya.

Sistem itu bertujuan agar guru dapat fokus mengajar. Ia mengingatkan, peningkatan kesejahteraan harus seimbang dengan peningkatan kinerja.

Menurutnya, perhatian terhadap guru sangat penting karena guru merupakan kunci utama peningkatan mutu pendidikan.

Meskipun teknologi berkembang pesat dan kecerdasan buatan (AI) semakin canggih, Abdul Mu’ti mengatakan bahwa peran guru tidak akan tergantikan.

Kenapa Guru Harus Pelatihan?

Era industri 4.0 memaksa kita berhadapan dengan perkembangan teknologi yang sangat canggih. Era ini mengubah segala kebiasaan konvensional menjadi kebiasaan serba digital. Dampaknya, pekerjaan juga harus serba cepat, informasi, pengajaran dan hasil dari pendidikan pun harus segera tuntas.

Dunia pengajaran seorang guru di sekolah tidak bisa lagi hanya mengandalkan kemampuan dari bangku kuliah atau pengalaman saja. Hal utama dalam tombak pendidikan itu, kemampuan guru yang harus segera merespons cepat setiap perubahan yang terjadi.

Namun, para guru tidak bisa berubah sendiri. Harus ada dukungan sekolah. Yang utama dukungan pemerintah untuk terus mengupdate wawasan dan kepiawaian tenaga pendidik.

Salah satunya dengan pelatihan guru. Pelatihan tenaga pendidik ini agar seorang guru menjadi profesional dan memaksimalkan pembelajaran. Latihan ini biasanya mencakup teknik merencanakan pengajaran hingga cara meningkatkan pembelajaran yang efektif.

Beragam Manfaat Pelatihan

Ada banyak manfaat pelatihan bagi guru. Antara lain:

Guru punya kemampuan mengambil keputusan lebih baik dari sebelumnya.

Bisa meningkatkan kemampuan guru menghadapi masalah.

Lewat pelatihan, guru termotivasi meningkatkan kemampuan kerjanya.

Tercipta internalisasi dan operasionalisasi faktor-faktor motivasional.

Meningkatkan kemampuan guru mengatasi stres, depresi atau frustasi.

Mendapatkan kepuasan bekerja.

Guru bisa mendapat berbagai informasi udapte mengenai program teknikal dan intelektual.

Mendapat pengakuan lebih besar atas kemampuan.

Meningkatkan produktivitas.

Meningkatkan fleksibilitas dan profesionalisme guru.

Memperbanyak jaringan.

Mendapat tunjangan.