Taman Safari Segera Dibangun di IKN, Target Mulai Akhir 2025

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono memperhatikan peta bakal Taman Safari di IKN.(Foto: smartrt.news/humas otorita IKN)
SmartRT.news, JAKARTA – Pembangunan Taman Safari di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan segera dimulai. Taman Safari Indonesia menegaskan komitmennya untuk menghadirkan destinasi rekreasi sekaligus pusat edukasi satwa di ibu kota baru tersebut. Proyek ini ditargetkan mulai dibangun paling lambat akhir 2025 dan akan berlangsung selama dua hingga tiga tahun ke depan.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan kesiapan proyek ini usai bertemu dengan pengusaha Garibaldi “Boy” Thohir yang menjadi bagian dari konsorsium pembangunan.
“Hari ini saya menerima Pak Garibaldi Thohir untuk memastikan pembangunan Taman Safari bersama konsorsiumnya di IKN. Beliau menyampaikan tekadnya bahwa pembangunan dimulai paling lambat akhir tahun ini. Dan akan berlangsung selama 2-3 tahun ke depan,” ujar Basuki di Kantor Otorita IKN, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Otorita IKN telah menyiapkan lahan seluas 225 hektare sebagai lokasi Taman Safari. Lahan ini telah melalui proses peninjauan bersama tim dari Taman Safari Indonesia untuk memastikan kesiapan dan kesesuaiannya.
Proyek ini diharapkan menjadi ikon wisata baru di IKN sekaligus pusat konservasi satwa yang memperkenalkan kekayaan fauna Nusantara kepada masyarakat luas.
Empat Taman Safari dengan Daya Tarik Tersendiri
Sebagai perbandingan, Taman Safari Indonesia telah mengelola beberapa lokasi wisata satwa di berbagai daerah:
- Taman Safari Bogor (170 hektare) – Menawarkan pengalaman safari dengan lebih dari 2.500 satwa dari berbagai belahan dunia, termasuk harimau, gajah, dan panda.
- Taman Safari Prigen (350 hektare) – Merupakan yang terbesar di Asia dengan konsep safari terbuka, menampilkan berbagai satwa langka seperti komodo dan badak.
- Bali Safari & Marine Park (40 hektare) – Destinasi wisata keluarga dengan koleksi satwa eksotis dan pertunjukan edukatif tentang kehidupan liar.
- Batang Dolphins Center (20 hektare) – Mengkhususkan diri pada konservasi lumba-lumba dan mamalia laut lainnya.
Dengan pengalaman mengelola berbagai taman safari ini, Taman Safari Indonesia memiliki rekam jejak yang kuat dalam mengembangkan destinasi konservasi. Oleh karena itu, pembangunan Taman Safari di IKN diharapkan dapat menjadi daya tarik baru yang berkelas dunia. ***
Sumber berita dan foto: Humas Otorita Ibu Kota Nusantara.