Tahun Kelabu PHK Massal Industri Besar, Puluhan Ribu Karyawan Jadi Pengangguran

Ilustrasi, korban PHK. (Freepik)
SMARTRT.NEWS – Di tengah efisiensi anggaran yang banyak mendapat keluhan, harga kebutuhan yang semakin mencekik, tahun ini semakin kelabu dengan banyaknya PHK massal. Akibatnya, mereka menjadi pengangguran baru.
Sejumlah industri besar yang lama bercokol di Indonesia, memutuskan hubungan kerja karyawannya. Puluhan ribu karyawan yang sudah berada di zona nyaman, terpaksa harus menjadi pengangguran.
Mereka menjadi daftar tambahan jumlah pengangguran, yang menjadi masalah klasik sejak dulu. Usai penutupan pabrik tekstil marak terjadi sepanjang 2024, tahun ini kondisinya semakin suram.
Menghimpun dari pelbagai sumber, ada begitu banyak industri yang melakukan PHK massal. Yang sempat menghebohkan jagat publik, PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex dan anak usahanya PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.
Usai pailit dan kalah dalam kasasi, Sritex Group terpaksa harus menerima kenyataan pahit, bangkrut dan menyerahkan seluruh aset ke tim kurator. Imbasnya, karyawan Sritex terkena Pemutusan Hubungan Kerja massal.
Mengutip data Disnakertrans Jawa Tengah, jumlah PHK karyawan Sritex sejak 2024 sebanyak 10.669. Mereka terserak di beberapa anak perusahaan. Rinciannya, di PT Sritex di pabri Sukoharjo 8.504 orang pada 26 Februari 2025. Lalu, di PT Bitratex Semarang 1.065 orang PHK Januari 2025.
Selanjutnya, di PT Primayuda Boyolali ada 956 orang di PHK pada 26 Februari 2025, kemudian di PT Bitratex Semarang 104 orang pada 26 Februari 2025. Selain itu, di PT Sinar Panja Jaya Semarang 40 orang juga kena PHK pada 26 Februari 2025.
Selain industri Sritex, ada beberapa pabrik lain yang terpaksa melakukan PHK massal. Ini rinciannya:
Pabrik Yamaha Product
Dua pabrik dengan brand Yamaha juga menutup operasinya. Dua pabrik Yamaha yang tutup itu, PT Yamaha Music Product Asia di kawasan MM2100 Bekasi dan PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung.
Akibatnya, sekitar 1.100 pekerja terancam kehilangan pekerjaan.
Pabrik-pabrik di sana memproduksi alat musik Piano. PT Yamaha Music Product Asia di kawasan industri MM2100, Bekasi tutup di akhir Maret 2025. Pabrik ini mempekerjakan 400 orang.
Adapun PT Yamaha Indonesia di Pulo Gadung, Jakarta, punya 700 karyawan dan terpaksa akan berhenti beroperasi akhir Desember 2025. Dua pabrik ini berkelindan dengan induk usaha mereka, Yamaha Corporation. Penutupan akibat permintaan pasar yang terus menurun, sehingga produksi akan beralih ke pabrik Yamaha di Jepang dan China.
Pabrik Sepatu Nike
Dua pabrik sepatu yang memasok brand internasional turut berhembus kabar telah melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya. Pabrik itu berada di Kabupaten Tangerang, Banten.
Kedua perusahaan itu, PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh Indonesia. Informasinya, PT Adis Dimension Footwear melakukan PHK terhadap sekitar 1.500 orang pekerja. Adapun PT Victory Ching Luh melakukan PHK sekitar 2.000 karyawan. PHK berlangsung bertahap sejak November 2024.
PT Danbi International
Selanjutnya, PHK juga terjadi pada 2.079 orang pekerja PT Danbi International yang berlokasi di Garut, Jawa Barat. Mereka terpaksa menelan pil pahit. Pabrik mereka berhenti beroperasi sejak Februari 2025.
Sanken Indonesia
Pabrik dengan produk brand berlabel ternama lainnya, PT Sanken Indonesia yang akan menutup lini produksi pada Juni 2025. Adapun produk PT Sanken Indonesia: swicth mode power supply dengan kapasitas produksi sebesar 3,95 juta pcs per tahun.
Kemudian transformator berkapasitas produksi mencapai 4,32 juta pcs per tahun. Pangsa pasarnya untuk sektor otomotif dan elektronik.
Musabab PT Sanken Indonesia tutup lantaran tidak ada dukungan pemutakhiran desain dan teknologi dari induk perusahaan di Jepang akibat penjualan. Sebab kedua, karena perusahaan tak mampu bersaing menyesuaikan produk-produk baru.
PT Sanken Indonesia sudah ada di Indoensia tahun 1997. Lokasinya di kawasan industri MM 2100 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Total investasi yang telah mereka gelontorkan sekitar Rp 49 miliar yang termasuk penanaman modal asing (PMA). Perusahaan ini menyerap tenaga kerja sekitar 457 orang. Tetapi sebanyak 459 karyawan mereka terkena PHK.
Jumlah Pengangguran versi BPS
Angka pengangguran di Indonesia terbilang cukup tinggi, bila mengacu data dari Badan Pusat Statistik. Yakni, di rentang periode Agustus 2024 jumlahnya mencapai 7,47 juta orang. BPS mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia pada Agustus 2024 sebesar 4,91%.
Tingkat TPT, indikator untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkan pasokan tenaga kerja, sesuai kriteria BPS.
Untuk penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 215,37 juta orang. Angkatan kerja sebanyak 152,11 juta orang. Dari jumlah itu, yang bekerja sebanyak 144,64 juta orang.
Daerah dengan jumlah TPT tinggi dari TPT nasional ialah provinsi Jawa Barat sebesar 6,75%. Lalu Banten sebesar 6,68%, kemudian Papua juga 6,68%. Berikutnya Papua Barat Daya sebesar 6,48%, Kepulauan Riau TPT nya juga masih lebih tinggi dari TPT Nasional per Agustus 2024, yakni sebesar 6,39%. Adapun DKI Jakarta masih 6,21%, lalu Maluku 6,11%, dan Sulawesi Utara 5,85%.
Data itu belum termasuk pengangguran baru akibat beberapa industri yang melakukan PHK di penghujung tahun 2024 dan awal tahun 2025.