Tahun 2024, Kaltim Kantongi Penerimaan Pajak Puluhan Triliun

Pajak pertambangan menjadi kontributor terbesar pajak di Kaltim. (tambang)

SMARTRT.NEWS – Sepanjang tahun 2024, dana pajak yang diperoleh Kaltim terbilang sangat besar. Yakni mencapai puluhan triliun.

Data Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Kalimantan Timur, mencatat realisasi penerimaan pajak di Kaltim tembus Rp 39,25 triliun.

Jumlah ini mencapai 97,40 persen dari total target pajak tahun 2024. Meski mendulang perolehan besar, tapi pendapatan itu mengalami penurunan 4,13 persen dibanding tahun 2023.

Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Kaltim, M Syaibani, mengatakan salah satu penyebabnya lantaran harga harga batu bara yang mengalami penurunan.

Ia menyampaikan turunnya penerimaan pajak di Kaltim karena faktor turunnya harga komoditas di pasar global, terutama batu bara. Selain itu, “Pembayaran Pajak Penghasilan Badan sesuai Pasal 25/29,” ujar Syaibani, dikutip Senin (27/1/2025).

Syaibani menambahkan secara umum penerimaan pajak dalam negeri didominasi wajib pajak badan dan bendahara pemerintah, dengan sektor pertambangan sebagai kontributor terbesar, ujarnya dilaporkan Antara. Pertambangan batu bara, sampai kini masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kaltim.

Adapun pajak perdagangan internasional Kaltim berhasil mencapai realisasi sebesar Rp 2,23 triliun atau melebihi target dengan prosentase 100,98 persen dari target.

Capaian itu didorong peningkatan Bea Keluar menyusul kenaikan harga komoditas crude palm oil di akhir tahun 2024. Untuk realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) juga melampaui target.

Yakni sampai Desember 2024 mencapai Rp3,44 triliun atau sebesar 156,82 persen dari target, dengan pertumbuhan signifikan hingga sebesar 7,94 persen ketimbang tahun sebelumnya.

Peningkatan positif capaian tersebut bersumber dari seluruh jenis realisasi PNBP. Meliputi PNBP lainnya dan pendapatan badan layanan umum, dengan didominasi pendapatan jasa kepelabuhanan dan pendapatan jasa layanan pendidikan.

Ihwal realisasi belanja dari APBN melalui kementerian/ lembaga (K/L) di Provinsi Kaltim, hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp 50,62 triliun.

Capaian itu didominasi untuk pembangunan di Ibu Kota Nusantara, terealisasi 95,61 persen dari total pagu yang mencapai Rp52,94 triliun dengan pertumbuhan 43,04 persen. Adapun pertumbuhan belanja sebesar 43,04 persen lebih besar dibanding tahun sebelumnya. Hal itu dipengaruhi peningkatan belanja modal untuk pembangunan IKN, apalagi sepanjang 2024 pekerjaan dilakukan dengan massif.