Stok Elpiji 3 Kg Mengalir, Pangkalan Nakal Jual Rp23 Ribu per Tabung

Balikpapan, SMARTRT.NEWS – Stok gas elpiji 3 kilogram mulai lancar dalam tiga hari terakhir. Truk dan mobil pikap terus memasok pangkalan resmi binaan Pertamina di Balikpapan.
Pemantauan SMARTRT.NEWS di Balikpapan Selatan, Jumat (7/2/2025), menunjukkan stok elpiji cukup tersedia. Di Perumahan RSS, warga tertib menunggu truk pengangkut gas datang. Ada yang membeli dua hingga empat tabung dengan sepeda motor. Sebagian datang berjalan kaki untuk membeli satu tabung.
“Harganya Rp19 ribu,” ujar seorang nenek sambil membawa tabung gas.
Namun, kondisi berbeda terjadi di pangkalan kawasan Sepinggan Baru. Pangkalan ini menjual elpiji 3 kg seharga Rp23 ribu per tabung, meski spanduk resmi menetapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp19 ribu.
Warga tak bisa berbuat banyak. Jika pangkalan itu ditutup, mereka harus mencari gas di tempat lain yang lebih jauh. Bahkan, ada warga yang terpaksa membeli dengan harga Rp33 ribu.
“Alhamdulillah dapat, meski antre dan pakai KTP. Tapi harganya Rp23 ribu. Terpaksa, daripada beli di rumah yang jual kena Rp33 ribu,” kata seorang ibu.

Sebuah pengumuman ditempel di pangkalan gas elpiji 3 kg.(foto: smartrt.news/anang acil)
Ternyata, di luar pangkalan, harga bisa lebih tinggi. Jika stok di pangkalan habis, penjual tetap melayani di lokasi lain, diduga dengan stok yang sengaja disisakan untuk dijual lebih mahal.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg membuat warga harus mengeluarkan uang lebih. Harga subsidi Rp19 ribu kerap melonjak di pengecer, bahkan mencapai Rp60 ribu per tabung.
“Kami beli Rp60 ribu karena stok di rumah habis. Pangkalan langganan sudah tutup,” ujar Yanti.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Balikpapan, Haemusri, mengimbau pengecer agar transparan dalam distribusi elpiji.
“Kami mengingatkan agar distribusi elpiji dilakukan secara transparan untuk menghindari praktik yang merugikan masyarakat,” tegasnya, Rabu (5/2/2025).
Ia juga meminta warga yang tidak berhak menerima subsidi untuk tidak membeli elpiji 3 kg agar tepat sasaran.***
Reporter: Anang Acil
Editor: Kusuma
BACA JUGA