SIKS Tak Terawat, DPRD Balikpapan Dorong Revitalisasi untuk Destinasi Wisata

Komisi II DPRD Balikpapan saat kunjungan ke SIKS. (smartrt.news)
SMARTRT.NEWS – Kondisi Sentra Industri Kecil Somber (SIKS) di Jalan AW Syahrani, Kelurahan Muara Rapak, mendapat perhatian serius dari Komisi II DPRD Balikpapan.
Dalam kunjungan lapangan pada Jumat (31/1/2025), DPRD menyoroti banyaknya bangunan yang tak terawat. Karena itu Parlemen mendorong dinas terkait melakukan revitalisasi kawasan tersebut agar lebih produktif.
Sekaligus membuka peluang menjadi destinasi wisata baru agar berpotensi menjadi tambahan kantong Pendapatan Asli Daerah. SIKS, yang dikelola Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil Menengah, dan Perindustrian Balikpapan, awalnya pusat pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM), khususnya tahu dan tempe.
Pembangunan kawasan ini dimulai sejak 1998, dengan relokasi IKM pada tahun 2000. Hingga 2021, telah dibangun 18 unit rumah produksi untuk mendukung industri kecil di Balikpapan.
Sekretaris Komisi II DPRD Balikpapan, Taufik Qul Rahman mengungkap keprihatinannya atas kondisi SIKS yang terkesan terbengkalai. Banyak bangunan kosong yang ditumbuhi rumput liar, sehingga memberikan kesan angker.
“Banyak bangunan tak terawat. Kondisinya malah seperti rumah hantu,” ujar Taufik. Pohon-pohon liar, barang rusak, dan rumah kosong membuat tempat ini terlihat kumuh.
“Harus segera dibersihkan agar lebih terang dan nyaman.”
Karena itu, DPRD akan mengupayakan anggaran perubahan 2025 untuk merombak kawasan ini.
Selain sebagai pusat industri tahu dan tempe, Komisi II melihat SIKS memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata kuliner dan edukasi.
“Kami ingin menggandeng konsultan dari luar Balikpapan,” imbuh Taufiq.
Ia mencontohkan seperti mahasiswa kreatif dari Universitas Gadjah Mada atau Institut Teknologi Bandung. Mereka nantinya bisa diarahkan merancang kawasan ini menjadi tempat wisata edukasi tentang pembuatan tahu dan tempe.
Dengan ekosistem mangrove di sekitarnya, lokasi ini juga dinilai cocok untuk aktivitas berkemah serta tempat wisata berbasis lingkungan.
DPRD juga menyoroti pentingnya optimalisasi potensi ekonomi kawasan agar bisa meningkatkan PAD.
“Kita harus mencari titik-titik yang bisa menambah PAD. Misalnya, parkir bisa dikelola oleh Dinas Perhubungan, sedangkan pengelolaan kawasan tetap berada di bawah Unit Pelaksana Teknis,” jelasnya.
Komisi II menargetkan beberapa langkah perbaikan bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan 2025, dengan penyelarasan lebih lanjut pada 2026.
Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruresandy Setia Kesuma menyambut baik rencana revitalisasi ini. Ia berharap proyek ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak agar bisa segera direalisasikan.
“Kami sangat mendukung rencana perombakan ini. Harapannya, segera terakomodasi dan mendapat persetujuan agar dapat direalisasikan dengan baik,” kata Heru.
Dengan rencana revitalisasi ini, DPRD Balikpapan berharap SIKS dapat kembali menjadi pusat industri yang produktif. Sekaligus menjadi daya tarik wisata baru bagi masyarakat Balikpapan dan sekitarnya.
Reporter: Musafir B
Editor: Kopi Hitam