Siaga Ancaman Karhutla, Presiden Prabowo Minta Pelaku Pembakar Hutan dan Lahan Ditindak Tegas

Kebakaran hutan dan lahan (kahutla) (foto : Diskominfo Kalsel)
Smartrt.news, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya konsistensi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), termasuk penguatan penegakan hukum dan kesiapsiagaan lintas sektor.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya dalam siaran persnya, usai rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo san sejumlah Kabinet Merah Putih.
“Presiden memberikan apresiasi atas usaha kolektif dalam pencegahan dan penanganan kebakaran hutan di Tanah Air,” ujar Teddy dikutip smartrt.news, Senin 4 Agustus 2025.
Luas Karhutla Turun Drastis, Tapi Ancaman Belum Usai
Menurut data yang disampaikan Seskab, luas karhutla sepanjang 2024 turun sebesar 33,3% dibandingkan 2023, menjadi sekitar 376.805 hektare. Sementara hingga Agustus 2025, total kebakaran hutan dan lahan tercatat hanya 8.955 hektare.
Namun Presiden Prabowo mengingatkan bahwa capaian tersebut tidak boleh membuat lengah, mengingat musim kemarau masih berlangsung hingga akhir Agustus berdasarkan data BMKG.
“Presiden meminta seluruh jajaran tetap siaga penuh. Ancaman karhutla belum selesai,” tegas Teddy.
Penegakan Hukum Tanpa Kompromi
Presiden juga memberi penekanan khusus pada aspek penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik perorangan maupun korporasi.
“Penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten. Tidak boleh ada kompromi terhadap pelaku pembakar lahan,” tegas Kepala Negara seperti dikutip Seskab.
Mitigasi Berbasis Data dan Teknologi
Rapat ini menegaskan kembali arah kebijakan pemerintah dalam menghadapi perubahan iklim dan cuaca ekstrem, yakni dengan pendekatan berbasis sains, data, dan teknologi, mulai dari pemantauan satelit, sistem peringatan dini (EWS), hingga operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC).
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Presiden Prabowo untuk menjaga lingkungan, menghindari diplomasi asap lintas batas, dan mempertahankan citra positif Indonesia di tingkat global.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : BPMI Setpres)