Semenisasi Berimbas Banjiri Sejumlah Rumah Warga dan Teras Balai Pertemuan

Oleh kontributor achmad pada 07 Mei 2025, 09:00 WIB
Semenisasi

Hasil semenisasi jaraknya lebih tinggi dari rumah warga. Sehingga justru menyebabkan banjir kala hujan menerjang. (Smartrt/ Taufik)

Smartrt.news, BALIKPAPANSemenisasi jalan menjadi salah satu fokus pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur. Ini seperti yang terlihat di lingkungan RT 17 Kelurahan Margomulyo, Balikpapan Barat.

Tentu saja peningkatan infrastrtuktur itu mengundang kegembiraan warga. Namun, kadang kala ada saja musibah tak terduga.

Seperti yang dialami warga Rt 17. Proyek semenisasi di sana justru mengakibatkan banjir yang menerjang sejumlah warga. Bahkan saat hujan datang, banjirnya sampai teras Balai Pertemuan Margomoulyo.

Ketua RT 17, Handoko menyampaikan kondisi tersebut sudah terjadi selama setahun. Warga di lingkungannya kerap kali mengeluh.

Sebab. sejumlah rumah terdampak banjir karena setelah seminisasi justru timbul jarak yang tidak rata antara jalan dengan teras rumah.

Posisi jalan yang menjadi titik semenisasi lebih tinggi dari sejumlah rumah warga di sana. Akibatnya saat hujan, airnya malah mengalir ke rumah-rumah warga dan menyebabkan banjir.

“Setelah semenisasi, di lingkungan sini malah banjir Mas,” heran Handoko.

Balai Pertemuan Dipasang Penghalang Air

Bangunan Balai Pertemuan Margomulyo yang telah berdiri bertahun-tahun lamanya terletak di wilayah RT 17, dulunya untuk berkumpul para warga.

Namun, Handoko menyebutkan saat ini saat hujan deras, warga tak bisa lagi menggnakan Balai itu karena teras yang penuh genangan air.

“Itu kita pasang seperti penghalang air di pintunya untuk menghalau air masuk Mas, jadi tertahan di terasnya,” bebernya.

Peristiwa banjir yang melanda beberapa wilayah RT17 ini telah diadukan ke pihak Kelurahan Margomulyo, sebagai jalur kordinasi Kecamatan dan Pemerintah Kota.

Namun hingga saat ini masih menunggu anggaran, yang rencananya baru bisa mengucur pada tahun 2026 mendatang.

“Jika menunggu anggaran 2026, masa kita harus rela kebanjiran selama setahun lagi Mas,” ungkapnya dengan heran.

Dampak banjir

Setiap usai banjir dampak semenisasi, jalan warga terlihat kotor dan licin. (smartrt/ Taufik)

Handoko yang telah menakhodai RT17 selama 10 tahun telah merasakan dan hafal seperti apa letak geografis lingkungannya.

Sebelum ada semenisasi dari pihak pemerintah kota, kondisi jalan tidak terlalu mulus. Tetapi juga tidak pernah banjir ketika hujan melanda.

Media ini pun penasaran dan meminta izin untuk mengantar ke titik lokasi terkait. Saat sampai di sana, benar saja. Saat melihat lokasi yang sering tergenang air, terlihat lumut bersarang di jalan gang, tepat di belakang Balai Pertemuan Margomulyo.

Bahkan, terdengar warga yang lewat berpapasan dengan melempar pertanyaan kepada Handoko: kapan bahu jalan dapat sejajarkan lagi, agar air tidak meluap.

“Kapan pak ini kita kerjakan biar gak banjir terus,” ucap warga, kepada Handoko.

Handoko pun tak bisa memberi janji pasti. Sebab, kewenangan bukan berada di pundaknya. Justru, ia berharap pihak terkait bisa segera membantu mengatasi hal itu.

Selain banjir yang sering melanda lingkungan Rt 17, tercatat sudah dua korban tergelincir menggunakan motor akibat melewati jalan tersebut sehabis banjir, karena licin.

Handoko pun berharap kepada Pemerintah Kota atau Dinas PU untuk segera memberi solusi menangani banjir. Yang kerap menimpa lingkungan RT17 Kelurahan Margomulyo.

(Tim Smartrt.news/Taufik Hidayat/Redaksi)