Sekolah PAUD di Lombok Dibangun dari Sampah Plastik 3,3 Ton

Oleh widodo pada 09 Mar 2025, 15:31 WIB
sekolah

Peresmian PAUD Syamsul Huda yang dibuat dengan bahan utama sampah.(Foto:smartrt.news/ist)

Smartrt.news, LOMBOK,Percayakan Anda, ada sekolah di Lombok Utara dibangun dari sampah plastik. Ya  sekolah itu baru saja diresmikan bulan Maret 2025 ini. Namanya, Sekolah PAUD Syamsul Huda.

Sekolah ini dibangun dengan eco-brick, sebuah inovasi yang memanfaatkan sampah plastik sebagai bahan utama. Penggunaan material ini tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mengurangi emisi karbon hingga 7,7 ton. Selain itu, sebanyak 3,3 ton plastik berhasil didaur ulang dalam proses pembangunan ini.

Pembangunan sekolah yang ramah lingkungan itu bekat inisiatif dari PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) melalui program SPARTA (Gerakan Berjalan, Berlari, Bersepeda, dan Berenang). Ini sebagai bagian dari upaya memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.

Salah satu hasil nyata dari program ini adalah pembangunan kembali Sekolah PAUD Syamsul Huda di Lombok Utara menggunakan eco-brick yang terbuat dari sampah plastik. Sekolah ini sebelumnya mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada tahun 2018 dan belum diperbaiki hingga akhir 2024 lalu.

SPARTA berlangsung dari 28 Oktober hingga 17 November 2024 dengan melibatkan seluruh karyawan OCBC di Indonesia. Total jarak yang ditempuh dalam program ini mencapai 22.757 km, yang kemudian dikonversi menjadi donasi untuk pembangunan kembali sekolah PAUD Syamsul Huda.

Pada peresmian sekolah yang baru, hadir beberapa pihak penting seperti Upan Thamrin (Project Coordinator Happy Hearts Indonesia), Muhammad Hasan (Pembina Yayasan Syamsul Huda). Kemudian Julie Anwar (Head of Human Resources OCBC), Aluh Nursehan (Kabid Pengembangan PAUD Dikbudpora Lombok Utara), dan Jenny Hartanto (National Network Head OCBC). Mereka menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan fasilitas pendidikan.

Julie Anwar menjelaskan bahwa inisiatif ini tidak hanya mendukung pendidikan tetapi juga keberlanjutan lingkungan.

“Melalui SPARTA, kami ingin menunjukkan bahwa langkah kecil dapat memberikan dampak besar. Karyawan OCBC yang disebut TAYTB Warriors tidak hanya berolahraga, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Sekolah Hancur Akibat Gempa Bumi

Berdasarkan data dari BPS dan Statistik Pendidikan Provinsi NTB tahun 2023, hampir 50% kelas SD di NTB masih dalam kondisi tidak baik pada tahun ajaran 2022/2023.

Pada 28 Juli 2018 lalu, gempa bumi berkekuatan 6,4 Mw mengguncang Lombok NTB, merusak banyak wilayah, termasuk Lombok Utara. Di tengah kondisi ini, PAUD Syamsul Huda menjadi salah satu sekolah yang terdampak, sehingga bangunan sekolah tidak dapat digunakan. Sebelum gedung sekolah diperbaiki, anak-anak terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di masjid terdekat & di dalam bangunan sementara.

Pembangunan kembali PAUD Syamsul Huda diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini di daerah tersebut.

Donasi yang terkumpul melalui SPARTA digunakan untuk membangun dua ruang kelas, satu toilet, furnitur, serta area bermain anak-anak. Para karyawan OCBC juga menyumbangkan buku bacaan, mainan, dan alat tulis bagi siswa PAUD Syamsul Huda.

Jenny Hartanto, salah satu karyawan yang berpartisipasi dalam kategori lari SPARTA, mengungkapkan kegembiraannya atas program ini.

“Setelah dua tahun mengikuti SPARTA, saya senang OCBC mendukung saya melakukan hal yang saya sukai, yaitu berlari, sekaligus membantu anak-anak PAUD Syamsul Huda mendapatkan lingkungan belajar yang lebih baik. Saya berharap SPARTA akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” katanya.

Pada inisiatif SPARTA sebelumnya, OCBC juga menanam 5.000 pohon mangrove Rhizophora mucronata di dua lokasi ekowisata, PIK dan Pulau Tidung Kecil. Langkah ini bertujuan mengurangi emisi karbon, menciptakan ekosistem seimbang, serta memberikan manfaat berkelanjutan bagi komunitas lokal.***

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: PR Newswire)