Sebanyak 87.000 UMKM Balikpapan Jadi Target Modernisasi

balikpapan
Kota Balikpapan di kawasan Balikpapan Permai.(Foto:smartrt.news/anang)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Memasuki tahun 2025, Pemkot kembali menegaskan arah kebijakan strategisnya, yakni memperluas program transformasi digital serta penguatan pelatihan berbasis daring (online) yang akan berlangsung hingga tahun 2026.

Kepala DUMKM Kota Balikpapan Heruressandy mengatakan, hingga awal tahun 2025, DKUMKM Kota Balikpapan mencatat sebanyak 87.000 pelaku UMKM telah terdata. Namun, masih terdapat banyak pelaku usaha yang belum melakukan pembaruan Nomor Induk Berusaha (NIB) ke sistem Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) terbaru.

“Kami harap pelaku usaha yang belum migrasi segera melakukan pembaruan agar bisa menikmati berbagai fasilitas yang disiapkan,” ujar Heruressandy kepada awak media, akhir pekan ini.

Heru juga menyinggung adanya kendala teknis dalam proses migrasi data ke sistem OSS-RBA. Beberapa laporan menunjukkan angka-angka nominal yang tidak wajar akibat kesalahan sistem. 

“Saat ini tim teknis sedang meninjau ulang seluruh data untuk memastikan akurasi dan validitasnya,” akunya.

UMKM sebagai Pilar Ekonomi Lokal dan Masa Depan

Selain itu, DKUMKMP Balikpapan juga punya program transformasi digital dan pelatihan daring yang merupakan bagian dari visi jangka panjang Pemerintah Kota Balikpapan untuk menciptakan UMKM yang modern dan siap bersaing di pasar global. 

“Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi adaptasi terhadap perubahan pola konsumsi masyarakat dan pemanfaatan teknologi dalam aktivitas ekonomi,” akunya.

Pemkot meyakini bahwa dengan fondasi yang kuat, pelatihan yang tepat sasaran, serta integrasi sistem bantuan berbasis teknologi, UMKM di Balikpapan akan mampu menjadi pilar utama penggerak ekonomi lokal dan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Pelatihan Daring dan Onboarding Terintegrasi

Salah satu program unggulan yang akan diperkuat adalah pelatihan daring (online training) bagi pelaku UMKM. Pelatihan ini dirancang bukan sekadar sebagai proses formalitas saja. Tetapi menjadi tahapan penting yang harus diikuti oleh setiap pelaku UMKM sebelum mereka bisa mengakses berbagai bantuan dari pemerintah.

“Pelatihan ini adalah pintu masuk. Setelah itu, mereka akan melalui proses onboarding ke dalam sistem yang kami siapkan. Dari sini, pelaku UMKM bisa memperoleh berbagai fasilitas mulai dari hibah, pendampingan, hingga kemudahan perizinan usaha,” ungkap Heru.

Tak hanya pelatihan, proses kurasi UMKM juga akan lebih ditingkatkan. Kurasi dilakukan tidak semata untuk mendata, tetapi juga memahami kebutuhan riil yang dihadapi oleh pelaku usaha di lapangan.

“Kurasi UMKM bukan hanya untuk mendata atau mengidentifikasi kegiatan mereka. Tapi juga untuk mengetahui kebutuhan riil mereka — dari pelatihan, pembiayaan, hingga penyediaan peralatan,” tukas Heru.***

(Tim Smartrt.news/rama)