Samarinda Dikepung Banjir, Longsor di Lempake Telan Korban Jiwa

longsor lempake samarinda
Proses pencarian korban longsor di Lempake Samarinda oleh tim SAR Gabungan dengan melibatkan dua alat berat.(Foto:smartrt.news/SAR Samarinda)

Smartrt.news,SAMARINDA, – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak dini hari, Senin (12/5/2025), bertepatan dengan libur Waisak, menyebabkan banjir meluas di sejumlah wilayah. Genangan air setinggi lutut hingga dada orang dewasa melumpuhkan banyak akses jalan dan permukiman warga.

Musibah lebih parah terjadi di kawasan Lempake, RT 22 Belimau. Lokasinya tepat di belakang lapangan bulu tangkis, di mana longsor menimbun empat rumah warga. Satu keluarga yang terdiri dari ibu dan tiga anaknya dilaporkan tertimbun material longsoran.

Tim SAR gabungan bersama BPBD Samarinda telah melakukan pencarian sejak pagi. Pada pukul 15.15 WITA, korban pertama yang ditemukan adalah Hamdana (50). Kemudian, sekitar pukul 17.00 WITA, satu korban lainnya bernama Nasrul (24) juga berhasil dievakuasi dalam kondisi meninggal. Dua anggota keluarga lainnya, yakni Fitri (14) dan Nurul Sakira (17), masih dalam pencarian.

Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso, membenarkan kejadian ini dan menyatakan jenazah korban telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie. Proses evakuasi terus dilanjutkan meskipun kondisi mulai gelap, dengan bantuan alat berat dan personel gabungan.

Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Dody Setiawan Suwondo, mengonfirmasi laporan longsor yang diterima pada pukul 08.20 WITA dari BPBD dan warga setempat. Hujan berintensitas tinggi diduga menjadi penyebab utama bencana ini.

Banjir dan Longsor di Sungai Pinang

Bencana serupa juga terjadi di kawasan Sungai Pinang, tepatnya di Jalan Air Terjun Gang Nur Hidayah dan Jalan Batu Besau Gang Sabar RT 37. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsor mengakibatkan kerugian material yang diperkirakan mencapai Rp25 juta.

Sejumlah titik di Kelurahan Sempaja Utara pun terendam banjir, termasuk Jalan Padat Karya, Bayur, Pinang Seribu, Wahid Hasyim, Batu Cermin, dan Batu Besaung. Bahkan, satu unit mobil Toyota Fortuner putih dilaporkan hanyut, namun tanpa korban jiwa.

Wilayah Lain Juga Terdampak

Di Kelurahan Mugirejo, RT 36, banjir juga melanda kawasan Gang Setia. Bhabinkamtibmas setempat, Bripka Ahmad Imron, bersama FKPM turun langsung meninjau lokasi, memastikan keselamatan warga, dan memberikan imbauan agar menjaga kebersihan saluran air dari sampah dan sedimentasi.

Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, S.H., menyatakan bahwa pihaknya terus mengerahkan personel ke lapangan guna memantau situasi serta memberikan edukasi kepada warga terkait keselamatan dan stabilitas kamtibmas.

Banjir juga menggenangi Jalan Mayjen Sutoyo (eks kawasan Remaja), dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Kendaraan roda dua tidak dapat melintas. Warga diminta menggunakan jalur alternatif demi keselamatan.

Di kawasan Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir, genangan air juga terjadi akibat meluapnya sungai pascahujan deras selama dua hari terakhir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Warga diminta waspada karena cuaca diperkirakan masih belum membaik.

Seorang warga Jalan Gerilya menyebut bahwa rumahnya selamat karena berbentuk rumah panggung, tetapi jalanan di sekitarnya terendam sejak pagi hingga sore.

Imbauan kepada Warga:

  • Waspadai potensi banjir dan longsor susulan.
  • Hindari membuang sampah ke saluran air.
  • Segera laporkan kondisi darurat ke BPBD atau layanan SAR.
  • Jaga keselamatan, terutama anak-anak, saat bermain di genangan air.

Pihak berwenang terus berkoordinasi untuk mempercepat penanganan dan mengurangi dampak bencana yang terjadi.***

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Info Samarinda, dan berbagai sumber)