Sam Bimbo Sebut Hymne Balikpapan sebagai Nyanyian Syukur

Oleh redaksi-j pada 10 Feb 2025, 20:12 WIB

Sam Bimbo, menyanyikan Hymne Balikpapan di momen Peringatan HUT 128 Balikpapan. (Smartrt.news)

SMARTRT.NEWS –  Suasana haru dan syukur menyelimuti upacara peringatan HUT ke-128 Kota Balikpapan, Senin (10/2/2025). Di tengah ribuan peserta, legenda musik, Raden Muhamad Samsudin Dajat Hardjakusumah atau dikenal sebagai Sam Bimbo, berdiri. Ia menyanyikan Hymne Balikpapan dengan penuh penghayatan.

Lagu ini bukan sekadar melodi dan lirik, melainkan doa dan penghormatan atas tanah yang telah memberi kehidupan bagi banyak orang.

Meskipun sudah lama tidak menyanyikan lagu ini, Sam Bimbo mengaku bahwa ia tetap bersyukur karena Tuhan masih memberinya umur panjang untuk menyaksikan karya yang ia ciptakan tetap hidup di hati masyarakat.

“Alhamdulillah, saya masih hidup. Banyak rekan seangkatan sudah mendahului. Hari ini saya 83 tahun. Kalau masih diberi umur, Insya Allah saya akan hadir di setiap peringatan HUT Balikpapan,” ujarnya penuh haru.

Kolonel Infanteri Tjujup Suparna (1991–2001), Wali Kota Balikpapan saat itu, meminta Sam Bimbo untuk menciptakan lagu Hymne Balikpapan. Kala itu, Balikpapan masih dihiasi oleh hutan lebat, bukit hijau, dan pantai yang terbentang luas.

Inspirasi Hymne Balikpapan

“Saya bikin lagunya di usia 50 tahun. Tidak butuh waktu lama, karena inspirasi datang dari keindahan alam dan semangat masyarakatnya,” kenangnya.

Liriknya sederhana, tetapi menyimpan makna yang dalam—tentang rasa syukur atas anugerah Tuhan yang telah memberikan Balikpapan sebagai tempat berpijak.

“Dulu saya melihat hutan, bukit, dan laut masih terbuka luas. Sekarang banyak bangunan yang menutupi pandangan ke laut. Pembangunan itu penting, tapi semoga tetap memperhatikan keseimbangan alam. Sebab, alam adalah bagian dari identitas kota ini,” pesannya penuh makna.

Bagi Sam Bimbo, Balikpapan bukan hanya sebuah kota, tetapi rumah bagi banyak harapan. Ia berharap masyarakatnya selalu makmur, kotanya tetap aman, dan pemimpinnya selalu bijaksana dalam mengelola pembangunan.

“Yang saya senang, Balikpapan hidup kotanya. Mudah-mudahan masyarakatnya sukses dalam bisnisnya, sejahtera, dan selalu dalam lindungan-Nya,” tuturnya.

Lebih jauh, ia mengingatkan agar Balikpapan tidak hanya tumbuh dalam infrastruktur, tetapi juga dalam kesadaran spiritual.

“Jangan lupa bersyukur. Sebab, apa yang kita miliki hari ini adalah berkah dari Tuhan. Jika kita menjaga dan merawat Balikpapan dengan baik, insya Allah, Tuhan akan selalu memberkahi kota ini,” pesannya.

Di akhir acara, ia berpamitan dan menyebut akan beristirahat sebelum kembali tampil di Kota Bandung.

Momen ini menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan sebuah kota, ada sejarah, doa, dan perjuangan yang harus terus dikenang. Lagu Hymne Balikpapan bukan sekadar nyanyian, tetapi pengikat batin bagi semua yang mencintai kota ini. Sebuah nyanyian syukur atas tanah yang telah menjadi saksi perjalanan hidup banyak orang.

Reporter: Musafir B

Editor: Kopi Hitam