Ruang Pintar di Tengah Kota: Tempat Anak Belajar dan Bermimpi di Taman Bekapai

Oleh kontributor Sudarman pada 29 Jun 2025, 10:55 WIB
bekapai

Anak-anak sedang bermain di Taman Bekapai.(Foto: smartrt.news/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Matahari pagi belum terlalu terik ketika Dita tiba di Taman Bekapai bersama putrinya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD. Di tangannya, si kecil membawa buku gambar dan krayon, matanya berbinar saat melihat dua tenda baru yang berdiri teduh di sudut taman.

Di bawah tenda itu, sudah tersedia papan tulis, meja lipat, dan beberapa paket alat tulis yang tertata rapi. Bukan sekadar tempat berteduh, ruang itu kini menjadi tempat anak-anak belajar, bermain, dan bermimpi.

Itulah Ruang Pintar, sebuah fasilitas edukasi luar ruangan yang kini kembali ditingkatkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan. Bertempat di salah satu taman ikonik kota, Ruang Pintar hadir sebagai bagian dari upaya menjadikan Balikpapan sebagai Kota Layak Anak (KLA) kota yang memberi ruang aman, nyaman, dan penuh makna bagi tumbuh kembang anak-anak.

Sekretaris DP3AKB, Nursyamsiarni Djufril Larose, berharap fasilitas ini tidak sekadar menjadi hiasan kota, tetapi benar-benar hidup dan digunakan secara fungsional oleh masyarakat.

“Kami ingin tempat ini menjadi ruang tumbuh untuk diskusi ringan, belajar kelompok, atau sesi pembelajaran bersama narasumber. Anak-anak butuh alternatif kegiatan yang menyenangkan namun tetap edukatif,” ujar Nursyam, akhir pekan ini.

Semangat itu pula yang terlihat dari cara Dita dan anaknya memanfaatkan ruang tersebut. “Biasanya dia bosan kalau hanya di rumah. Tapi di sini, dia bisa belajar sambil bertemu teman-teman. Apalagi sekarang ada papan tulis, dia suka main peran jadi guru,” ujarnya sembari tersenyum.

CSR Permodalan Nasional Madani Cabang Balikpapan

Penambahan fasilitas Ruang Pintar ini bukan datang begitu saja. Semuanya merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial (CSR) Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Balikpapan. Dengan menyumbangkan dua unit tenda taman, papan tulis dua sisi, meja belajar, hingga 10 paket alat tulis dan tas sekolah, PNM ikut ambil bagian dalam membangun ekosistem kota yang ramah bagi anak.

Menurut Nursyam, apa yang dilakukan PNM bisa menjadi contoh konkret kolaborasi yang berdampak. Pemerintah tak bisa berjalan sendiri. Dibutuhkan dukungan swasta, komunitas, dan warga.

“Kami sangat mengapresiasi PNM. Harapannya, langkah ini bisa menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk ikut mendukung pembangunan yang berpihak pada anak,” ucapnya.

Bagi Rahmat, warga yang tinggal tak jauh dari Jalan Jenderal Sudirman, Ruang Pintar membawa angin segar dalam pola pengasuhan anak di era digital.

“Daripada seharian pegang HP di rumah, lebih baik ke taman. Di sini dia bisa belajar dan ketemu teman. Sekalian olahraga juga,” tuturnya sambil menemani anaknya yang sedang menulis di papan tulis mini.

Taman yang dulu hanya digunakan untuk bersantai, kini punya fungsi tambahan: menjadi kelas terbuka yang menyenangkan. Di bawah rindangnya pohon, tawa anak-anak bersahut-sahutan. Beberapa duduk bersila sambil menulis, lainnya bermain kuis dengan papan tulis, dan tak jarang ada relawan atau guru komunitas yang ikut membimbing.

DP3AKB berharap, Ruang Pintar tak hanya menjadi simbol kota ramah anak. Tetapi juga menjadi titik awal perubahan cara masyarakat memandang ruang publik bukan sekadar tempat lewat atau bersantai, tetapi juga wadah pendidikan informal yang menyenangkan.

Dan bagi Dita serta banyak orang tua lainnya, Ruang Pintar bukan sekadar tenda dan papan tulis. Ia adalah ruang harapan, tempat anak-anak mereka bisa belajar tentang dunia, satu langkah lebih dekat menuju masa depan yang cerah.***

(Tim smartrt.news/anang/sumber: DP3AKB Kota Balikpapan)