Rektor Universitas Mulia Tantang Mahasiswa Baru Jadi Inovator dan Pencipta Lapangan Kerja

Oleh redaksi-j pada 19 Agu 2025, 14:19 WIB

Himpunan Mahasiswa membawa bendera Merah Putih dan panji fakultas masing-masing menuju panggung, menandai dimulainya prosesi pengukuhan mahasiswa baru. (foto : Universitas Mulia)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si., memberikan pesan tajam kepada 741 mahasiswa baru agar memanfaatkan masa studi bukan hanya untuk mencari ilmu, tetapi juga menciptakan karya dan lapangan kerja.

Dalam sambutannya saat membuka resmi PKKMB 2025, Rektor menekankan bahwa dunia kampus berbeda dengan SMA/SMK.

“Di kampus, kalian harus berinisiatif, mampu berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengelola waktu. PKKMB membekali kalian menghadapi dunia kampus dan dunia nyata,” ujarnya.

Rektor menyampaikan empat pesan utama:

  1. Belajar dengan integritas – jauhi plagiarisme sejak awal.
  2. Kembangkan diri melalui MBKM dan technopreneurship – manfaatkan magang industri, riset kolaboratif, hingga pengabdian desa.
  3. Bangun karakter kolaboratif – dunia kerja menuntut kerja sama, kepemimpinan, dan empati.
  4. Manfaatkan ekosistem kampus – aktif di BEM, HIMA, UKM, maupun Inkubator Bisnis sebagai ruang belajar kepemimpinan dan kreativitas.

Dr. Agung Sakti Pribadi, S.H., M.H. (berbatik biru), Direktur Eksekutif BPH Yayasan Airlangga, bersama Rektor Universitas Mulia dan jajaran rektorat berdiri di atas panggung dengan khidmat menyanyikan Indonesia Raya. (foto : Universitas Mulia)

Ia juga menegaskan bahwa kampus dilindungi oleh Undang-Undang Kebebasan Akademik. “Gunakan ruang ini untuk berdebat secara ilmiah, membangun tradisi intelektual tanpa menebar fitnah,” tegasnya.

Menutup pesannya, Rektor mengingatkan mahasiswa agar tidak sekadar menjadi pencari kerja.

“Kalian harus menjadi inovator dan penggerak pembangunan. Universitas Mulia adalah rumah ilmu dan karya, membekali kalian menghadapi tantangan global sekaligus berakar kuat pada nilai-nilai luhur bangsa dan kearifan lokal Kalimantan Timur,” pungkasnya.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Universitas Mulia)