Ratih Kusuma Kagum dengan Kreativitas Mahasiswa Universitas Mulia di Ajang Cosplay Pasar Pagi

cosplay
Ratih berfoto bersama para cosplay Universitas Mulia, unjuk gigi di Pasar Pagi Mulia, Balikpapan.(Foto: smartrt.news/universitasmulia.ac.id)

SmartRT.News, BALIKPAPAN – Kreativitas mahasiswa Universitas Mulia (UM) kembali mencuri perhatian. Kali ini, dalam kompetisi cosplay yang menjadi bagian dari Pasar Pagi Mulia, Minggu (23/2), Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kota Balikpapan, CI Ratih Kusuma, tak bisa menyembunyikan kekagumannya.

Di tengah rintik hujan, Ratih tetap meluangkan waktu untuk menghadiri acara ini. Padahal, sebelumnya ia dijadwalkan tak bisa hadir karena agenda lain. Namun, undangan dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mushibunken—yang dipimpin oleh Gray Hansen Limantoro dan berfokus pada budaya Jepang—ternyata cukup menarik perhatiannya.

“Saya sangat mengapresiasi kreativitas anak-anak muda Universitas Mulia dalam ajang cosplay ini. Semoga acara seperti ini semakin maju dan ramai dikunjungi,” ujar Ratih dalam sambutannya.

Pasar Pagi Mulia: Tiga Hari, 21 Tema Berbeda

ratih

Ratih Kusuma bersama Duta Universitas Mulia.(Foto:smartrt.news/universitasmulia.ac.id)

Kompetisi cosplay ini sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara Pasar Pagi Mulia yang berlangsung selama tiga hari dengan total 21 tema berbeda. Selain cosplay, ada juga berbagai lomba menarik seperti Fashion Show Competition, Recall Competition, Eat Competition, serta Pound x Zumba.

Dalam kunjungannya yang berlangsung sekitar 30 menit, Ratih didampingi oleh tim duta kampus Universitas Mulia, yakni Laksamana Andhika, Achmad Bagus, Aqilah Aulya, Marsya Delila, dan Rinda Syahrani. Mereka secara spontan menjadi pemandu Ratih dalam meninjau Pasar Pagi Mulia dan melihat suasana Kampus Cheng Ho.

Cosplay dan Potensi Ekonomi Kreatif

Kompetisi cosplay ini memang kental dengan nuansa budaya Jepang. Para mahasiswa tampil dengan kostum beragam, mulai dari karakter anime hingga tokoh pop culture Jepang. Panitia mencatat ada 15 mahasiswa Universitas Mulia yang ikut serta dalam kompetisi ini. Ditambah peserta lain yang memeriahkan acara melalui coswalk—berjalan dengan kostum tanpa mengikuti penilaian lomba.

Selain terkesan dengan kreativitas mahasiswa, Ratih juga menyoroti potensi ekonomi kreatif yang bisa berkembang melalui acara seperti ini. Menurutnya, kegiatan seperti Pasar Pagi Mulia tak hanya menjadi ajang ekspresi seni, tetapi juga membuka peluang bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal untuk tumbuh.

Menariknya, seluruh dokumentasi foto dan video selama kunjungan ini mayoritas dilakukan oleh mahasiswa sendiri. Bahkan, pihak Disparpora Balikpapan turut meminta hasil dokumentasi tersebut untuk publikasi di media sosial dinas.

Melihat antusiasme tinggi dari mahasiswa dan pengunjung, besar harapan agar Pasar Pagi Mulia dan kompetisi cosplay bisa menjadi agenda rutin. Selain sebagai ajang hiburan, kegiatan ini juga bisa menjadi wadah kreativitas serta mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Balikpapan.***