PSU Masih Belum Diserahkan, Pengendalian Banjir Terkendala

banjir MT Haryono
Banjir menyebabkan kawasan JL MT Haryono, kelurahan Damai Bahagia, Balikpapan Selatan ditutup total. Foto diambil pukul 11.15 Wita (Smartrt.news/rama)

Smartrt.news, BALIKPAPAN — Pemerintah Kota Balikpapan kembali mengingatkan para pengembang perumahan agar segera menyerahkan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) ke pemerintah kota. Pasalnya, hingga kini masih banyak kawasan permukiman yang belum menyerahkan infrastruktur pendukung tersebut secara resmi, padahal keberadaannya sangat krusial dalam penanganan banjir.

Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Balikpapan, Rafiuddin, menyampaikan bahwa persoalan administratif ini membuat pemerintah tidak bisa secara legal melakukan intervensi teknis, meskipun kawasan tersebut jelas terdampak banjir.

“Kalau PSU belum diserahkan, kami tidak bisa masuk untuk memperbaiki bozem, bendali, atau saluran lingkungan. Padahal itu penting untuk mencegah banjir,” tegasnya, Rabu (25/6/2025).

PSU Jadi Dasar Hukum Penanganan Drainase

Menurut Rafiuddin, penyerahan PSU akan menjadi dasar hukum bagi Pemkot Balikpapan untuk melakukan pekerjaan teknis bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Beberapa pengembang memang sedang dalam proses penyerahan, namun ia berharap prosesnya dipercepat.

“Kami sedang perbarui data teknis PSU agar status lahan lebih jelas dan bisa langsung ditindaklanjuti,” ujarnya.

Penegasan ini juga merupakan instruksi langsung dari Wali Kota Balikpapan, Dr. H. Rahmad Mas’ud, SE, ME, yang mendorong percepatan kolaborasi pengembang dan pemerintah.

Dorong Sumur Resapan untuk Kurangi Beban Drainase

Selain menyelesaikan persoalan PSU, Pemkot Balikpapan juga menggalakkan pembangunan sumur resapan sebagai solusi hulu pengendalian banjir. Sumur ini berfungsi menahan limpasan air hujan agar tidak langsung masuk ke saluran umum.

“Sumur resapan bisa diterapkan di taman kota, sekolah, RTH, hingga permukiman. Bahkan rumah tangga bisa bangun sendiri menggunakan paralon vertikal,” kata Rafiuddin.

Ia menambahkan, sumur ini juga bisa difungsikan untuk mengurai limbah organik, selama desainnya tertutup rapat namun tetap menyerap air.

Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Pengendalian Banjir

Untuk memperluas dampak, Pemkot akan meningkatkan sosialisasi manfaat sumur resapan agar warga makin sadar pentingnya pengelolaan air hujan secara mandiri. Strategi ini dinilai efektif untuk meringankan beban sistem drainase di wilayah hilir.

“Jika air hujan bisa langsung diserap di hulu, maka saluran di kota tidak akan meluap,” tegasnya.

Rafiuddin juga menegaskan bahwa pengendalian banjir tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah. Keterlibatan pengembang dalam menyerahkan PSU, serta partisipasi warga dalam membangun sumur resapan, menjadi kunci utama mengatasi banjir yang terus berulang.

“Ini tanggung jawab bersama. Tanpa kesadaran kolektif, kita sulit menyelesaikan persoalan ini,” tutupnya.

(Tim Smartrt.news/anang/sumber: Disperkim Kota Balikpapan)

Tinggalkan Komentar