Program Makan Bergizi Gratis di Kaltim Belum Merata dan terkendala Lahan, Baru 41 SPPG Aktif dari 371 Target

Oleh redaksi-j pada 22 Agu 2025, 10:18 WIB
Program Makan Bergizi Gratis (Foto : Badan Gizi Nasional)

Program Makan Bergizi Gratis (Foto : Badan Gizi Nasional)

Smartrt.news, SAMARINDA — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur ternyata masih jauh dari merata. Dari total 371 target pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baru 41 yang benar-benar memiliki SK aktif dan siap beroperasi.

Kondisi ini menjadi sorotan serius dalam rapat monitoring dan evaluasi antara Pemprov Kaltim, Kemendagri, serta pemangku kepentingan terkait, Kamis (21/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin menegaskan, keterlambatan ini harus segera diatasi.

“Ini menjadi catatan bersama. Percepatan harus dilakukan agar manfaat program bergizi gratis bisa segera dirasakan masyarakat,” ujarnya.

Menurut Jaya, keberadaan SPPG ibarat “dapur besar” penyedia makanan bergizi yang akan didistribusikan setiap hari kepada masyarakat, khususnya anak sekolah. Karena itu, pemilihan lahan pembangunan tidak boleh asal-asalan.

Surat Edaran Mendagri Nomor 500.12/119/SJ mengatur ketat kriteria lahan, mulai dari status harus milik pemda, bebas sengketa, memiliki akses jalan umum, dekat sekolah atau pemukiman, serta dilengkapi jaringan listrik, air bersih, dan sanitasi.

“Pembangunan SPPG adalah program strategis nasional yang tidak bisa dikerjakan satu pihak saja. Butuh sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dukungan masyarakat,” tegas Jaya.

Evaluasi Kemendagri: Banyak Daerah Belum Siap

Perwakilan Inspektorat Jenderal Kemendagri, Yosephus Nugroho, menyebutkan masih banyak kabupaten/kota di Kaltim yang belum siap mengajukan lahan. Bahkan, ada daerah yang dokumennya belum lengkap.

“Kita akan lihat langsung ke lapangan, mulai dari status lahan, dokumen usulan, hingga aksesibilitasnya. Dari tiga lokasi yang diajukan, hanya yang paling layak yang akan diprioritaskan,” jelas Yosephus.

Dampak Besar bagi Anak dan Keluarga

Jika SPPG berjalan optimal, dampaknya akan terasa langsung:

  • Anak-anak sekolah bisa belajar dengan perut kenyang, gizi cukup, dan lebih sehat.
  • Orang tua mendapat keringanan beban ekonomi sekaligus jaminan bahwa anak-anaknya mendapat asupan bergizi.
  • Masyarakat luas memperoleh manfaat tambahan berupa lapangan kerja baru di sektor pengelolaan pangan serta edukasi gizi di sekolah.

Kejar Target Tahun Ini

Pemprov Kaltim menargetkan pembangunan SPPG dikebut tahun ini. Namun dengan capaian baru 11 persen dari total target, kerja ekstra jelas diperlukan.

“Kalau daerah bergerak cepat, pusat juga bisa segera menindaklanjuti. Semakin cepat berdiri, semakin cepat pula masyarakat merasakan manfaat makanan bergizi gratis dan layanan kesehatan yang lebih baik,” tutup Jaya Mualimin.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Pemprov Kaltim)