Program Be’Kisah dan Satu Sabuk, Inovasi PAUD Balikpapan Selatan Tingkatkan Literasi Anak
Bunda PAUD Kecamatan Balikpapan Selatan, Nabila Hakim, melalui program Gerakan Sadar Kualitas Pendidikan (Gaskan).
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Komitmen meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini kembali ditegaskan Bunda PAUD Kecamatan Balikpapan Selatan, Nabila Hakim, melalui program Gerakan Sadar Kualitas Pendidikan (Gaskan). Program ini menekankan pentingnya sinergi berbagai pihak dalam mewujudkan PAUD bermutu di seluruh wilayah kecamatan.
Nabila menjelaskan, Gaskan dijalankan lewat advokasi, inisiasi, dan edukasi yang menyasar Bunda PAUD Kelurahan, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum. Fokus utamanya adalah tercapainya wajib belajar 13 tahun, peningkatan mutu lembaga PAUD, serta penguatan karakter sejak usia dini.
“Wajib belajar 13 tahun ini kami sosialisasikan mulai dari tingkat PAUD, ke posyandu, hingga masyarakat. Harapannya, semua pihak memahami pentingnya pendidikan berkesinambungan sejak dini,” jelas Nabila.
Sentuh Karakter dan Kualitas
Menurutnya, peningkatan kualitas pendidikan tidak hanya bicara soal kurikulum, tetapi juga mencakup banyak aspek: mutu tenaga pendidik, ketersediaan sarana-prasarana, serta dukungan penuh dari orang tua. Semua itu dinilai sebagai kunci lahirnya generasi unggul yang siap bersaing di masa depan.
Untuk menarik minat anak, Gaskan juga menghadirkan inovasi kreatif, salah satunya Be’Kisah, program berbasis cerita dengan tokoh maskot bernama Abbas (Anak Berkarakter Balikpapan Selatan). Abbas, digambarkan sebagai beruang madu—ikon khas Kalimantan Timur—menjadi sahabat anak-anak dalam setiap kisah.
“Abbas kami perkenalkan sebagai teman belajar yang dekat dengan anak-anak. Melalui kisahnya, mereka diajak berbuat baik, mengenal flora-fauna khas daerah, sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas Balikpapan,” tambahnya.

Bunda PAUD Kecamatan Balikpapan Selatan, Nabila Hakim, melalui program Gerakan Sadar Kualitas Pendidikan (Gaskan).
Dorong Literasi Sejak Dini
Selain itu, gerakan literasi juga mendapat perhatian melalui program Satu Sabuk (Satu Sekolah Satu Buku). Dengan dukungan sekolah, guru, dan orang tua, anak-anak didorong membiasakan diri membaca sejak dini agar budaya literasi tertanam dalam keseharian mereka.
Kegiatan sosialisasi Gaskan dikemas menarik, salah satunya lewat petualangan belajar di Taman 3 Generasi, di mana anak-anak diajak praktik langsung sesuai semangat pendidikan berbasis pengalaman.
Dukungan Masyarakat
Program ini disambut positif tokoh masyarakat setempat. Ketua RT di Balikpapan Selatan menilai Gaskan sebagai langkah nyata dalam menyiapkan generasi penerus yang bukan hanya pintar, tetapi juga berkarakter.
“Kami mendukung penuh karena pendidikan yang baik harus dimulai sejak anak-anak masih kecil. Kalau pondasinya kuat, ke depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang berkualitas,” ujarnya.
Dengan semangat “Balikpapan Selatan Bermutu, Gaskan!!!”, Nabila Hakim berharap gerakan ini terus mendapat dukungan dari berbagai pihak sehingga kualitas pendidikan anak usia dini di Balikpapan Selatan dapat menjadi percontohan bagi wilayah lain.
