Presiden Prabowo Targetkan Swasembada Energi dalam 7 Tahun, Dorong Industri Baterai Nasional

Presiden Prabowo Subianto, meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). (Foto : BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto, meresmikan groundbreaking ekosistem industri baterai kendaraan listrik terintegrasi konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025). (Foto : BPMI Setpres)

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Presiden Prabowo Subianto menyatakan optimisme tinggi bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada energi dalam waktu enam hingga tujuh tahun ke depan, jika hilirisasi dan penguatan industri energi terus dipercepat.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden saat meresmikan groundbreaking proyek ekosistem industri baterai kendaraan listrik yang digarap konsorsium ANTAM–IBC–CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

“Saya diberitahu para pakar bahwa bangsa kita bisa swasembada energi, dan hitungan saya tidak lama. Lima tahun, paling lambat enam atau tujuh tahun kita bisa swasembada energi,” tegas Presiden Prabowo.

Energi Surya dan Baterai: Jalan Menuju Kemandirian Energi

Presiden menekankan bahwa energi surya dan industri baterai nasional merupakan kunci untuk mewujudkan kemandirian energi. Saat ini, kapasitas produksi listrik Indonesia baru mencapai 15 gigawatt, jauh dari kebutuhan swasembada energi sebesar 100 gigawatt.

“Proyek ini harus dilipatgandakan. Saya percaya kita mampu melaksanakannya,” ujar Presiden, merujuk pada pembangunan ekosistem energi baru dan terbarukan (EBT) yang terintegrasi dengan sektor kendaraan listrik nasional.

Hilirisasi dan Diplomasi Ekonomi di Tengah Geopolitik Global

Dalam pidatonya, Presiden juga menyoroti pentingnya kerja sama internasional yang setara di tengah ketegangan geopolitik global. Ia menyambut positif kolaborasi Indonesia–Tiongkok dalam proyek strategis ini sebagai bentuk diplomasi damai berbasis ekonomi.

“Kerja sama ini menguntungkan semua pihak. Di dunia yang penuh konflik, tidak ada kemakmuran tanpa perdamaian,” tegasnya.

Percepatan Hilirisasi Jadi Agenda Prioritas

Prabowo memastikan pemerintah akan terus mempercepat hilirisasi industri sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa rakyat menginginkan perubahan cepat, dan pemerintah harus menjawabnya dengan langkah konkret.

“Hilirisasi akan terus berjalan, momentum akan kita percepat. Kita mau bergerak cepat karena rakyat menuntut kemajuan yang cepat,” ujarnya menutup pidato.

Langkah Nyata Menuju Kedaulatan Energi

Peresmian proyek industri baterai terintegrasi ini menjadi simbol kuat bahwa pemerintahan Presiden Prabowo menaruh perhatian serius pada transisi energi dan kedaulatan industri nasional.

Dengan sinergi pemerintah, BUMN, dan mitra strategis global, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk tidak hanya mandiri, tetapi juga menjadi pemain utama dalam rantai pasok energi hijau global.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Info Publik/Setpres)

Tinggalkan Komentar