Prakiraan Cuaca Jumat 11 Juli 2025: Waspadai Hujan Petir di Balikpapan dan Kaltim Secara Umum

Smarrtr.news, BALIKPAPAN — Warga di Balikpapan dan sejumlah wilayah di Kalimantan Timur diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi pada Jumat, 11 Juli 2025.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan disertai petir berpotensi mengguyur wilayah ini pada pagi hingga siang hari.
Balikpapan Diprediksi Diguyur Petir Sejak Subuh
BMKG memprediksi cuaca berawan akan menyelimuti Balikpapan sejak dini hari, namun memasuki pukul 05.00–09.00 WITA, potensi hujan lebat disertai petir meningkat secara signifikan. Suhu udara berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celsius, dengan kelembaban tinggi yang bisa memicu badai lokal.
“Hujan petir diperkirakan terjadi sejak pagi hari. Kami imbau warga agar berhati-hati, terutama yang beraktivitas di luar rumah atau berkendara,” tulis BMKG dalam laman resminya.
Cuaca berawan dan hujan ringan diperkirakan berlanjut hingga siang hari, sebelum berangsur membaik menjelang sore.
Daerah Lain di Kaltim Juga Terkena Dampak
Kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah lain di Kaltim termasuk Samarinda, Bontang, dan Kutai Kartanegara. Hujan lebat disertai petir diprediksi terjadi pada pukul 10.00–13.00 WITA, terutama di kawasan pesisir dan dataran rendah.
Suhu di Kaltim berkisar antara 22 hingga 31 derajat Celsius, dengan tingkat kelembaban udara di atas 80 persen — kondisi ideal bagi pembentukan awan konvektif penyebab hujan lebat.
Tips Hadapi Cuaca Ekstrem:
- Hindari berteduh di bawah pohon saat hujan petir.
- Gunakan jas hujan atau payung anti-petir jika terpaksa beraktivitas luar.
- Warga pesisir dan pengendara roda dua diminta waspada terhadap jalan licin dan jarak pandang rendah.
- Perhatikan perkembangan cuaca melalui aplikasi atau situs resmi BMKG.
Pemerintah daerah dan BPBD setempat juga diimbau siaga menghadapi potensi banjir lokal dan gangguan aktivitas publik, terutama di wilayah yang rawan genangan.
Cuaca ekstrem di pertengahan Juli ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi anomali musim hujan berkepanjangan atau yang dikenal sebagai kemarau basah, yang tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : BMKG)
BACA JUGA