Prabowo Minta Anak-anak Indonesia Tidak Boleh Kelaparan

SMARTRT.NEWS – Presiden Prabowo mengklaim bahwa program makan bergizi gratis bagi anak-anak, yang berjalan sejak Januari 2025 telah memberi manfaat untuk tiga juta anak Indonesia. Pemerintah berkomitmen terus meningkatkan jumlah penerima manfaat program MBG tersebut.
“Insya Allah rencana kita akhir tahun ini semua anak-anak Indonesia dan semua ibu hamil akan mendapat makan tiap hari. Ini nanti jumlahnya 82,9 juta penerimaan manfaat. Salah satu program terbesar di dunia,” ucap Presiden, di laman resminya, dinukil Sabtu.
Prabowo menegaskan masa depan Indonesia terletak pada kualitas generasi mudanya. Karena itu, pemerintah memprioritaskan pemenuhan gizi setiap anak Indonesia melalui program MBG.
“Anak-anak kita tidak boleh ada yang lapar. Anak-anak kita tidak boleh ke sekolah dengan perut yang kosong. Ini tekad pemerintah yang saya pimpin,” imbuhnya.
Selain MBG, Presiden Prabowo juga menegaskan urgensi pemeriksaan kesehatan rutin, yang kini dianjurkan satu kali dalam setahun setiap hari ulang tahun warga negara.
Ia mengajak masyarakat memanfaatkan program pemeriksaan kesehatan tersebut. Selama ini ia mengaku mendapat laporan masih banyak yang belum mau periksa kesehatan.
“Mungkin takut hasilnya. Justru harus tahu supaya ada langkah-langkah pencegahan,” ucap Presiden.
Siapkan Program Masa Depan Anak Indonesia
Prabowo berpesan kepada anak-anak Indonesia agar menjauhi pengaruh negatif, khususnya di era digital yang serba terbuka. Presiden menekankan bahwa seluruh kebijakan dan program pemerintah saat ini ditujukan untuk menyiapkan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Indonesia.
“Hati-hati semua anak-anak, jangan ikut-ikut hal-hal yang negatif. Kalian harus belajar yang baik, masa depan Anda cerah, masa depan Indonesia cerah. Kita di sini semua untuk bekerja menyiapkan masa depan anak-anak yang lebih baik,” ujarnya.
Melalui berbagai program prioritas, Presiden Prabowo menunjukkan komitmen kuat pemerintahannya dalam membangun fondasi generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga meresmikan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggara Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak, di Istana, pada Jumat (28/3/2025). Regulasi ini menandai langkah pemerintah memperkuat perlindungan anak dari dampak negatif teknologi digital.
Menurutnya teknologi digital menjanjikan bisa membawa kemajuan pesat bagi kemanusiaan, tapi juga bila pengelolaan dan pengawasannya tidak baik justru merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
“Terutama merusak akhlak, merusak psikologi, merusak watak daripada anak-anak kita,” imbuh Prabowo.
Presiden juga menegaskan bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus tumbuh secara sehat, kreatif, dan berkarakter. Oleh karena itu, pemerintah meresmikan PP tersebut sebagai regulasi yang akan menjadi acuan dalam pengelolaan sistem elektronik yang ramah anak.
BACA JUGA