Prabowo: Dunia Hadapi Tantangan Besar

SMARTRT.NEWS – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menegaskan pentingnya peran aktif dunia untuk menjaga stabilitas global dengan prinsip perdamaian, keadilan, dan saling menghormati.
Dalam pidatonya pada sesi pembicaraan di World Government Summit 2025 yang dilakukan daring, Prabowo mengingatkan dunia saat ini menghadapi tantangan besar.
Termasuk konflik di Ukraina, Gaza, dan Kongo Timur yang memerlukan solusi berbasis dialog dan keadilan.
“Kita berada pada momen sulit dalam sejarah. Lanskap internasional berkembang pesat, ditandai ketidakstabilan dan proteksionisme ekonomi. Jika kita tidak bertindak bijak, perubahan ini bisa menjadi tidak terkendali,” ujar Prabowo, dikutip dari Channel YT Sekretariat Presiden, kemarin.
Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia selalu menjunjung tinggi ketiga prinsip itu dalam diplomasi global. Indonesia secara tegas mendukung solusi dua negara atau two states solution dalam konflik Israel dan Palestina, serta mendesak upaya nyata mengakhiri siklus kekerasan.
Menurutnya, dunia tidak bisa membiarkan siklus kekerasan terus berlanjut.
Krisis yang terjadi di Ukraina, Gaza, Kongo Timur, dan wilayah lain di Afrika mencerminkan terkikisnya stabilitas global secara lebih luas. “Indonesia memahami retorika saja tidak cukup untuk menghadapi tantangan-tantangan ini,” imbuhnya.
Selain itu, Prabowo menyatakan komitmen Indonesia dalam mempertahankan diplomasi yang seimbang dengan negara-negara besar, seperti Amerika Serikat dan Tiongkok. Indonesia turut menjalin kemitraan global dengan meningkatkan peran di organisasi internasional seperti BRICS, OECD, CPTPP, dan Indo-Pacific Forum.
“Kami berusaha mendengarkan sebanyak yang kami katakan, menjalin kemitraan berdasar kepercayaan dan saling menghormati,” ujarnya.
Diplomasi Aktif
Dengan visi diplomasi aktif, Indonesia juga berkomitmen untuk terus menjadi jembatan antara dunia utara dan selatan, serta berkontribusi dalam menciptakan tatanan global yang lebih damai dan stabil.
Namun, Prabowo menuturkan bahwa Indonesia harus tetap menjaga stabilitas dan kesejahteraan domestik untuk dapat berperan aktif dalam diplomasi global tersebut.
“Kita harus mengerjakan pekerjaan rumah kita sendiri di dalam negeri. Pengaruh dan kemampuan kita untuk berkontribusi dalam stabilitas global saling berhubungan dengan kekuatan, ketahanan, dan kemajuan ekonomi, serta kesejahteraan sosial bangsa dan rakyat kita,” tegasnya.
Presiden juga menegaskan komitmennya untuk membangun Indonesia menjadi negara modern dan maju dengan mengedepankan potensi besar yang dimiliki bangsa.
“Potensi Indonesia tercermin dari keberagaman dan geografi yang luas. Kepulauan kita, yang terdiri dari 17.000 pulau dan luasnya hampir 2 juta kilometer persegi, merupakan rumah bagi lebih dari 282 juta orang, sebuah mosaik budaya dan tradisi yang dinamis,” ujar Presiden Prabowo.
Meski demikian, ia menyadari bahwa keberagaman budaya dan luasnya wilayah Indonesia merupakan tantangan sekaligus kekuatan dalam membangun negeri.
Pencapaian 100 Hari Pemerintahan
Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memastikan setiap warga negara mendapatkan akses sama. Yakni akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.
“Salah satu pencapaian utama kami dalam 100 hari pertama pemerintahan saya adalah terbentuknya pemerintahan yang berfungsi penuh berdasarkan talenta dan meritokrasi. Banyak orang Indonesia terampil yang telah membangun karir mereka di luar negeri kembali untuk mengabdi pada negara kita,” katanya.
Salah satu inisiatif transformatif dalam pemerintahannya yaitu peluncuran program makan bergizi gratis atau MBG yang telah mulai dilakukan pada awal bulan Januari lalu. Program ini menurut Presiden tampak sederhana, tetapi Ia meyakini ini menjadi investasi yang signifikan bagi masa depan bangsa.
“Ketika diterapkan di ratusan ribu sekolah, tepatnya 330.000 sekolah, dari desa-desa terpencil hingga pusat kota yang dinamis, hal ini menjadi investasi yang signifikan bagi masa depan kita. Tujuan kami dalam program ini adalah untuk mencakup lebih dari 85 juta anak dan wanita hamil di Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintahan Presiden Prabowo juga memberikan perhatian besar pada sektor infrastruktur guna menghubungkan masyarakat di seluruh penjuru negeri. Dengan membuka sektor infrastruktur kepada investasi swasta, Presiden Prabowo berharap pembangunan infrastruktur mulai dari jalan, jembatan, hingga jaringan digital dapat dilakukan lebih luas lagi.
“Kami sedang membangun jalur kehidupan penting, jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, jalur energi, jaringan digital yang menghubungkan masyarakat kami dan merangsang perekonomian lokal,” lanjut Presiden.
Urgensi Konektivitas
Di era digitalisasi, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya konektivitas digital bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, pemerintah telah mengalokasikan kembali spektrum Wi-Fi 6 GHz. Tujuannya untuk penggunaan publik dan secara efektif menggandakan kapasitas internet di Indonesia.
“Hal ini memastikan setiap orang Indonesia, mulai dari pulau terpencil hingga jantung kota Jakarta memiliki kesempatan sama. Terutama untuk berpartisipasi dalam ekonomi digital, untuk belajar, berinovasi, dan mencapai kesejahteraan,” katanya.
Dalam hal efisiensi keuangan negara, pemerintah telah berhasil menghemat lebih dari 20 miliar dolar AS. Atau setara 10 persen dari anggaran tahunan. Selain itu, pemerintah juga akan meluncurkan Danantara Indonesia. Ini adalah dana kekayaan negara yang baru dengan aset kelolaan melebihi USD900 miliar.
Mereka akan menginvestasikan dana ini pada proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor, termasuk energi terbarukan, manufaktur maju, dan produksi pangan.
“Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8 persen,” jelasnya.
Redaksi
BACA JUGA