Kegiatan belajar mengajar di sekolah Balikpapan.(Foto:smartrt.news/rama)
Smartrt.news, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Melalui kebijakan baru dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2025, sistem ini kini lebih menekankan pada domisili siswa dan jalur prestasi, demi mewujudkan akses pendidikan yang merata dan adil untuk semua.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Balikpapan, Ganung Protikno, struktur PPDB memang tidak berubah drastis dari tahun sebelumnya. Namun, terdapat penyesuaian penting yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Dulu dikenal istilah zonasi, sekarang menjadi rayonisasi. Dasarnya bukan lagi pembagian wilayah secara kaku, melainkan berdasarkan domisili resmi siswa. Selain itu, istilah perpindahan tugas kini kita sederhanakan menjadi ‘mutasi’. Dan yang paling menonjol adalah penguatan jalur prestasi,” jelas Ganung, Kamis (24/4/2025).
Akses Lebih Luas, Pengakuan Prestasi Lebih Besar
Sebagai bentuk penyempurnaan, jalur prestasi kini mendapatkan porsi minimal 25% dari total daya tampung sekolah. Ini merupakan peningkatan signifikan dari sebelumnya, yang hanya dijadikan jalur alternatif.
Lima kategori jalur prestasi yang diterapkan, antara lain:
-
Akademik – Juara kompetisi sains tingkat kota hingga nasional
-
Non-akademik – Capaian di bidang olahraga, seni, dan budaya
-
Hafiz Quran – Untuk penghafal Al-Quran sebagai wujud pembinaan karakter spiritual
-
Kepramukaan – Khusus untuk Pramuka Garuda, sebagai bentuk penguatan karakter
-
USBK (Ujian Sekolah Berstandar Kota) – Ujian berbasis komputer yang nilainya dikombinasikan dengan nilai rapor dalam rasio 60:40
Sebagai tambahan, nilai USBK yang diperoleh akan digunakan secara objektif untuk menilai kemampuan akademik siswa, memastikan proses seleksi berjalan transparan dan adil.
600 Siswa Terbaik Diberi Penghargaan
Pemerintah Kota Balikpapan juga memberikan penghargaan kepada siswa dengan nilai USBK tertinggi. Sebanyak 600 siswa akan mendapatkan apresiasi dalam tiga kategori:
-
Gold (200 siswa)
-
Silver (200 siswa)
-
Bronze (200 siswa)
Para siswa ini juga akan diikutsertakan dalam kompetisi lanjutan sebagai bentuk pembinaan jangka panjang.
“Kami percaya bahwa anak-anak yang berprestasi layak diberikan ruang dan perhatian khusus. Melalui sistem ini, setiap potensi bisa berkembang maksimal,” ujar Ganung.
Sekolah Swasta Bersubsidi Penuh
Sebagai upaya memperluas akses pendidikan, Pemerintah Kota juga akan mengintegrasikan sekolah swasta sebagai mitra PPDB, terutama untuk menampung siswa yang belum tertampung di sekolah negeri.
Yang menarik, orang tua tidak perlu khawatir soal biaya. Pemerintah akan menanggung penuh biaya pendidikan, termasuk SPP dan uang pangkal, di 13 sekolah swasta yang tersebar di wilayah Gunung Pasir, Balikpapan Barat, dan Balikpapan Selatan.
Langkah ini diambil sebagai solusi jangka panjang untuk menjawab tantangan kapasitas sekolah negeri, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan lembaga pendidikan swasta.
Dukungan Positif dari Wali Murid
Kebijakan ini mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan. Banyak orang tua merasa sistem PPDB kali ini lebih terbuka dan memberi peluang yang lebih luas bagi semua siswa.
“Saya senang karena anak saya bisa mendaftar lewat jalur prestasi. Dulu kami agak bingung dengan zonasi yang terlalu ketat. Sekarang lebih fleksibel,” ujar Wanti, salah satu wali murid asal Balikpapan Tengah.
Visi Pendidikan Balikpapan
Seluruh penyesuaian kebijakan ini merupakan bagian dari visi besar Pemerintah Kota Balikpapan untuk membangun kota yang unggul melalui pendidikan yang merata, berkualitas, dan inklusif.
“Pendidikan adalah fondasi kemajuan. Anak-anak kita hari ini akan menjadi pemimpin di masa depan. Oleh karena itu, mereka harus mendapat dukungan maksimal sejak sekarang,” tutup Ganung.***
(Tim Smartrt.news/rama)