Pokdarwis Margomulyo Balikpapan Kreatif Kelola Sampah

Sampah
Bagi Pokdarwis Margomulyo, varian sampah dikelola begitu apik menjadi barang yang berguna. (smartrt/ Taufik)

SMARTRT.NEWS –  Balikpapan memproduksi sekitar 500 ton sampah setiap hari. Untuk Kaltim, menukil data sistem informasi pengolahan sampah 2024, total sampah mencapai 851.605 ton di tahun lalu, dengan tingkat penanganan kelola sampahnya sekitar 67 persen.

Sistem pengelolaan sampah di Balikpapan, termasuk sukses meraciknya, dari hulu ke hilir. Bahkan, belum lama ini, mendapat pujian dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq.

Keberhasilan ini tak akan tercapai tanpa kontribusi warga. Masyarakat Balikpapan amat kreatif soal urusan kelola sampah.

Semisal, warga di RT 40 Kelurahan Margomulyo, Balikpapan Barat.

Mereka tak hanya menjadi nelayan pesisir mencari udang. Ada pula hal menarik yang membuat mata dan pikiran tercengang, dengan keunikan kreativitas warganya.

Selain berprofesi sebagai nelayan, beberapa berkreasi mengolah sampah menjadi aneka ragam hias. Seperti gantungan kunci, pot bunga hingga kapal rakit yang bernama: rakit eco.

Kapal rakit ini tercipta dari ratusan botol bekas sebagai dinding kapal dan alas kapal.

Ketua Pokdarwis alias Kelompok Sadar Wisata setempat, Gaesang, mengawali idenya membuat Organisasi 4MB. Yakni, akronim dari Muara Margomulyo Maju Bersatu.

Nama ini menjadi visioner lantaran mereka bertekad menyatukan semangat warga menjaga lingkungan laut dari limbah. Terutama serakan sampah, yang kemudian bisa diolah.

Jaga Kelestarian Laut

Tak hanya kapal rakit, ada pula rumah kayu sebagai tempat berbincang dan berkumpul. Yang terbuat dari hiasan botol plastik bekas dan kertas yang dipotong kecil.

Sejumlah warga menjuluki rumah itu sebagai Wadah Sinau, atau tempat belajar.

Gaesang bilang, ada dinamika yang tak cukup mudah saat membangun spirit menjaga kelestarian laut dari sampah. Salah satunya infrastruktur yang menjadi pondasi dalam bergerak.

Tak jarang, ia dan kelompoknya berjibaku secara mandiri dalam berinovasi dan melakukan pembenahan kapal dan rumah tempat berkumpulnya.

Ia berharap kepada pemerintah, agar lebih rajin turun ke bawah dalam bersinergi untuk pembenahan dan pelestarian lingkungan hidup. Agar terhindar dari sampah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

“Ini untuk masa depan generasi kita juga, banyak anak TK, SD bahkan anak kuliah dan orang luar negeri berkunjung kemari untuk belajar,” ujar Gaesang, kemarin petang.

Taufik Hidayat