Pesan Rektor Universitas Mulia: Kemerdekaan Harus Dimaknai dengan Solusi Nyata, Bukan Seremoni

Oleh editor johan pada 17 Agu 2025, 14:15 WIB

“Mari kita terus menghasilkan ilmu pengetahuan dan karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya untuk publikasi, tetapi untuk solusi nyata bagi bangsa,” seru Prof. Muhammad Ahsin Rifa’i, menguatkan peran akademisi sebagai agen perubahan pada Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI, Minggu (17/8/2025). Foto: Media Kreatif Universitas Mulia

Smartrt.news, BALIKPAPAN – Rektor Universitas Mulia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Ahsin Rifa’i, M.Si, menegaskan bahwa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tidak boleh berhenti sebagai rutinitas seremoni.

Menurutnya, kampus dan dunia akademik harus tampil sebagai motor lahirnya solusi konkret bagi bangsa.

Pesan tegas ini disampaikan Prof. Ahsin saat menjadi inspektur upacara di hadapan ribuan mahasiswa baru angkatan 2025, Minggu (17/8/2025), di Lapangan Fakultas Teknik Universitas Mulia.

“Perguruan tinggi adalah tempat lahirnya gagasan, inovasi, dan kepemimpinan bangsa. Oleh karena itu, kita semua memiliki tanggung jawab untuk meneruskan cita-cita kemerdekaan,” tegasnya.

Tiga Pesan untuk Tiga Pilar Kampus

Dalam amanatnya, Prof. Ahsin menyampaikan tiga pesan strategis yang menyasar langsung pada tiga pilar utama kampus: dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan.

Untuk Dosen – Ia meminta agar paradigma penelitian tidak berhenti pada publikasi, tetapi melahirkan karya yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

“Ilmu pengetahuan harus melahirkan solusi nyata, bukan sekadar angka publikasi,” ujarnya lantang.

Mahasiswa Baru 2025 usai mengikuti Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-80 RI. Foto: Media Kreatif Universitas Mulia

Untuk Mahasiswa – Rektor menegaskan bahwa mahasiswa adalah pewaris kemerdekaan sekaligus penentu arah bangsa ke depan.

“Jadilah generasi unggul, berintegritas, berkarakter, dan mampu menjawab tantangan zaman. Estafet perjuangan kini ada di pundak kalian,” pesan Ahsin.

Untuk Tenaga Kependidikan – Ia mengapresiasi peran mereka sebagai tulang punggung operasional kampus, sekaligus mendorong agar terus bekerja dengan profesional, efektif, dan penuh dedikasi.

Momentum Refleksi Kemerdekaan

Prof. Ahsin menutup pidatonya dengan ajakan reflektif bahwa kemerdekaan adalah amanah yang harus diisi dengan dedikasi sesuai kapasitas masing-masing. Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh sivitas akademika dalam menjaga nama baik almamater dan berkontribusi nyata bagi Indonesia.

“Mari kita teruskan perjuangan para pahlawan dengan pengabdian. Dirgahayu Republik Indonesia. Bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, Indonesia maju,” serunya disambut tepuk tangan peserta upacara.

Dengan peringatan kemerdekaan ke-80 RI ini, Universitas Mulia ingin meneguhkan diri bukan hanya sebagai ruang akademik, tetapi sebagai kawah candradimuka lahirnya pemimpin dan solusi bagi bangsa.

(Tim Smartrt.news/Johan/Sumber : Universitas Mulia)

Tinggalkan Komentar