Penumpang Pesawat di Kaltim Anjlok 17,21 Persen, Bandara Sepinggan Paling Terimbas

Smartrt.news, BALIKPAPAN, – Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim melaporkan jumlah penumpang pesawat domestik pada Januari 2025 mengalami penurunan signifikan sebesar 17,21 persen dibandingkan Desember 2024.
Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, yang menjadi pintu gerbang utama udara di provinsi ini, menjadi yang paling terdampak. Jumlah penumpangnya turun 16,55 persen, dari 233.283 orang di Desember 2024 menjadi 194.679 orang di Januari 2025.
Tak hanya Sepinggan, Bandara APT Pranoto Samarinda juga mengalami penurunan cukup tajam sebesar 20,23 persen, menyusul Bandara Kalimarau di Berau yang turun 19,42 persen. Bahkan, Bandara Datah Dawai Mahakam Ulu dan Bandara Melalan Kutai Barat juga mengalami penurunan masing-masing 13,66 persen dan 12,37 persen.
Penurunan jumlah penumpang ini diduga terkait dengan faktor musiman, di mana Desember merupakan periode liburan panjang Natal dan Tahun Baru yang meningkatkan jumlah perjalanan. Sementara itu, Januari umumnya menjadi masa transisi dengan aktivitas perjalanan yang lebih rendah.
Namun, menariknya, di saat penerbangan domestik mengalami penurunan, jumlah penumpang internasional justru naik 17,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan perjalanan ke luar negeri, yang sebagian besar melalui Bandara Sepinggan Balikpapan.
Transportasi Laut Juga Ikut Tertekan
Tak hanya di udara, transportasi laut dalam negeri di Kalimantan Timur juga mengalami penurunan. BPS mencatat jumlah penumpang kapal pada Januari 2025 turun 15,16 persen dibandingkan Desember 2024. Pelabuhan Samarinda menjadi yang paling terdampak dengan penurunan 33,85 persen, diikuti Pelabuhan Semayang Balikpapan yang turun 11,27 persen.
Namun, ada kejutan dari Pelabuhan Bontang-Lhok Tuan, yang justru mengalami peningkatan jumlah penumpang sebesar 16,33 persen.
Di tengah turunnya mobilitas penumpang, sektor angkutan barang justru mengalami tren positif. Jumlah barang yang diangkut melalui jalur laut di Januari 2025 naik 15,19 persen dibandingkan Desember 2024, mencapai 7,85 juta ton.
Kenaikan ini terutama terjadi di Pelabuhan Kuala Samboja yang melonjak drastis 158,25 persen, diikuti Pelabuhan Sangkulirang 30,21 persen, dan Pelabuhan Tana Grogot 23,12 persen. Sebaliknya, beberapa pelabuhan seperti Tanjung Santan, Sangatta, dan Bontang mengalami penurunan volume barang.
Meskipun awal tahun ini menunjukkan tren penurunan bagi transportasi penumpang, masih ada harapan bahwa pergerakan akan kembali meningkat seiring masuknya periode libur Lebaran 2025. Bahkan pemerintah sudah memberikan diskon cukup besar perode Lebaran ini dengan memangkas biaya-biaya hingga subidi PPN.
Namun, sektor transportasi udara dan laut di Kalimantan Timur tetap menghadapi tantangan besar. Penyesuaian harga tiket, daya beli masyarakat, serta faktor cuaca menjadi variabel penting dalam menentukan mobilitas di bulan-bulan mendatang.***
(Tim Smartrt.news/berita resmi BPS Kaltim)
BACA JUGA