Pendaki Asal Brasil Juliana Marins Hilang di Rinjani, Jatuh ke Jurang Ratusan Meter
Diterbitkan 21 Jun 2025, 18:38 WIB

Pendaki Brazil yang hilang di Rinjani, dan meninggal di jurang ratusan meter.
Smartrt.news, LOMBOK – Seorang pendaki wanita asal Brasil, Juliana Marins (27), dilaporkan hilang usai tergelincir dan jatuh ke jurang saat mendaki Gunung Rinjani melalui jalur Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
Insiden terjadi pada Sabtu pagi saat rombongan pendaki tengah melintasi jalur menuju puncak. Cuaca yang semula tenang mendadak berubah menjadi dingin dan berkabut. Juliana, yang diduga kelelahan, berhenti sejenak di sekitar titik Cemara Nunggul. Beberapa saat kemudian, ia dilaporkan tergelincir dan terjatuh ke arah Danau Segara Anak, dengan kedalaman jurang diperkirakan mencapai 150 hingga 200 meter.
Menurut keterangan resmi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTN Rinjani), korban sempat terdengar berteriak meminta tolong. Suara itu menjadi petunjuk awal bagi para pendaki lain untuk segera melakukan koordinasi darurat. Informasi pertama diterima petugas pada pukul 06.30 WITA, dan hanya dalam waktu singkat, tim gabungan dari Balai TNGR, Basarnas Mataram, EMHC, Polsek Sembalun, dan Potensi SAR Lombok Timur langsung digerakkan.
Pada pukul 12.00 WITA, tim pendahulu yang membawa peralatan vertical rescue telah mencapai Pos 4, mendekati lokasi jatuhnya korban. Mereka diperkirakan tiba di titik korban sekitar pukul 15.00 WITA. Operasi evakuasi masih berlangsung hingga sore hari dan terus dipantau secara ketat oleh tim SAR gabungan di lapangan.
“Semoga korban dapat segera dievakuasi dengan selamat. Kami mengapresiasi seluruh unsur yang bergerak cepat dan tetap mengutamakan keselamatan,” tulis BTN Rinjani melalui akun Instagram resminya, @btn_gn_rinjani.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan lanjutan dari Basarnas melalui situs resmi pemerintah, namun kehadiran mereka di lapangan telah dikonfirmasi. Pihak keluarga korban di Brasil juga telah dihubungi melalui jalur diplomatik oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia.
“Rinjani indah, tapi menuntut kehati-hatian. Tetap waspada, tetap peduli,” imbuh BTN Rinjani dalam pernyataan penutup.
Tempat Favorit Pendaki yang Berisiko Tinggi
Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif yang berada di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ia adalah gunung tertinggi kedua di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera. Kawasan ini termasuk dalam wilayah Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yang memiliki luas sekitar 41.330 hektare.
Gunung Rinjani terkenal akan Danau Segara Anak, danau kaldera yang berada di ketinggian sekitar 2.000 mdpl, dikelilingi dinding kawah curam dan masih menyimpan aktivitas vulkanik. Jalur pendakian populer seperti Sembalun dan Senaru kerap dijadikan titik awal oleh pendaki. Namun medan ekstrem serta perubahan cuaca yang cepat membuat kawasan ini menuntut kesiapan fisik dan kewaspadaan tinggi.
Pihak Balai TNGR mewajibkan sistem registrasi dan membatasi jumlah pendaki tiap hari untuk menjaga keselamatan dan kelestarian ekosistem. Pendakian ke Rinjani bukan hanya petualangan alam, tapi juga ujian disiplin dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan.
(Tim smartrt.news/anang/sumber:BTN Rinjani)