Pemudik yang Punya Riwayat Hipertensi Perlu Bawa Obat

Alwiati
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati. (smartrt.news)

SMARTRT.NEWS –  Dinas Kesehatan Balikpapan mengimbau para pemudik yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes dan jantung agar membawa obat-obatan selama perjalanan.

Pemkot Balikpapan berharap masyarakat dapat menjalani libur Lebaran dengan aman, nyaman dan tetap sehat. Sehingga bisa kembali dalam kondisi segar bugar.

Untuk itu Kepala Dinkes Balikpapan, Alwiati mengatakan pasien dengan penyakit seperti hipertensi dan jantung perlu memastikan bahwa obat-obatan yang mereka butuhkan sudah tersedia sebelum bepergian ke kampung laman.

“Pastikan sebelum mudik, agar mengambil obat Program Rujuk Balik. Misalnya, pasien diabetes yang membutuhkan insulin harus memastikan membawa obatnya saat perjalanan,” ingat Alwiati, Jumat.

Ia bilang, sering kali pemudik dengan penyakit kronis lupa membawa obat-obatan mereka, sehingga dapat mengganggu kondisi kesehatan selama perjalanan.

Selain itu, Alwiati juga mengingatkan para pemudik agar memastikan kepesertaan BPJS Kesehatan mereka dalam keadaan aktif. Menurutnya ini penting agar pemudik tetap bisa mengakses layanan kesehatan saat berada di luar kota.

“Bagi pemudik, pastikan kepesertaan BPJS-nya aktif. Jangan sampai ada yang tertunda atau menunggak, sehingga saat butuh pelayanan kesehatan tidak bisa terlayani,” jelasnya.

Dengan menjaga kebersihan, membawa perlengkapan medis, serta memastikan akses layanan kesehatan tetap tersedia. Sehingga bisa menekan risiko gangguan kesehatan selama perjalanan.

Waspadai ISPA dan Diare

Alwiati juga berpesan agar para pemudik mewaspadai risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan diare selama libur Idulfitri, terutama bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh.

Menurutnya kondisi perjalanan yang padat, perubahan cuaca dan kurangnya kebersihan makanan dapat meningkatkan risiko terhadap kedua penyakit tersebut.

“Penyakit yang berpotensi meningkat selama Lebaran adalah ISPA dan diare,” imbuhnya. Sebab, saat menempuh perjalanan jauh dengan kondisi udara kurang bersih, kelelahan dan konsumsi makanan tidak higienis, hal itu bisa menjadi pemicu utama.

Ia menjelaskan, ISPA sering terjadi akibat paparan polusi udara selama perjalanan, terutama bagi mereka yang menggunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi dengan ventilasi yang kurang baik. Kemudian faktor cuaca yang berubah-ubah juga dapat melemahkan daya tahan tubuh.

Adapun diare, lanjut Alwiati, kerap kali terjadi lantaran konsumsi makanan dan minuman yang tidak terjamin kebersihannya. Pemudik yang membeli makanan di tempat umum harus lebih berhati-hati dalam memilih tempat makan.

Ia meminta agar masyarakat selalu menjaga kebersihan diri, dan memastikan pemudik selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang aman. Selain itu, penggunaan masker saat berada di tempat ramai juga bisa membantu mengurangi risiko penularan ISPA.

Alwiati berpesan pula agar masyarakat yang memiliki penyakit kronis tetap memperhatikan kondisi kesehatannya selama perjalanan mudik.

Nugi Irmawan