Pemkot-Konjen Ausie Mau Bangun Tiga Pengelolaan Air Limbah di Balikpapan  

Kepala Bappeda Litbang Balikpapan, Murni. (Smartrt.news)

SMARTRT.NEWS –  Konsul Jenderal Australia untuk Indonesia, Todd Dias, melakukan pertemuan dengan Pemkot Balikpapan, pada Kamis (24/4/2025). Salah satunya, membahas rencana pembangunan air pengelolaan limbah di tiga lokasi.

Selain itu, pertemuan ini sekaligus mempererat hubungan bilateral. Serta menjajaki peluang kerja sama Ausie dan Balikpapan di pelbagai sektor strategis.

Konsul Jenderal menjelaskan Australia mendukung proyek infrastruktur melalui program Kemitraan Indonesia – Australia untuk dukungan pembangunan infrastruktur.

Salah satu bentuk dukungannya berupa pendanaan studi kelayakan dan perencanaan teknis (detailed engineering design). Terutama untuk pembangunan sistem pengolahan air limbah di Balikpapan.

“Lokasi proyek mencakup tiga kawasan: Sepinggan, Sentra Industri Kecil Somber, dan Margasari. Studi kelayakan sudah berjalan sejak dua tahun lalu. Saat ini dalam tahap penyusunan desain. Harapannya, pembangunan bisa mulai tahun depan,” jelas Dias.

Ia bilang, Australia juga membantu optimalisasi kapasitas pengolahan air limbah di Balikpapan yang saat ini sudah memiliki infrastruktur dasar.

Proyek ini akan berlanjut dengan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Adapun Australia turut memfasilitasi agar investor tertarik berpartisipasi melalui kajian kelayakan dari perusahaan Ausie.

Rencana Eksekusi Fisik Tahun 2027

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan Balikpapan, Murni, memastikan kerja sama pengelolaan air limbah antara Balikpapan dan Ausie berlanjut.

Sejak tahun 2013, Kota Balikpapan telah menerima bantuan hibah dari AusAID (Badan Pembangunan Internasional Australia) untuk pengembangan sambungan rumah (SR) dalam sistem pengelolaan air limbah dan air bersih.

Proyek ini berlanjut dengan kerja sama meliputi beberapa lokasi strategis di kota Balikpapan.

“Kita ada tiga titik utama. Di Margasari, Sentra Industri Kecil Somber, dan Sepinggan. Untuk Somber, gabungan antara limbah industri dan masyarakat. Adapun titik di Sepinggan, kita akan manfaatkan kolam eksisting untuk pengembangan sistem air limbah,” jelas Murni.

Detail engineering design dari proyek-proyek itu dalam tahap akhir, dan rencana finalnya minggu depan.

Ia berharap proyek ini bisa masuk program prioritas nasional melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha. Serta bisa mulai secara fisik paling cepat tahun 2027, jika seluruh kajian dan proses lelang berjalan lancar.

Dari sisi kapasitas, Murni menyebutkan bahwa proyek di Margasari akan melayani 150-200 sambungan rumah, Somber di atas 300 sambungan, dan Sepinggan dapat melayani lebih dari 500 sambungan.

“Ini untuk jangka panjang, bukan hanya 10 atau 15 tahun, tapi hingga 20 tahun ke depan,” ujarnya.