Pemerintah Bakal Pangkas Birokrasi Berbelit Sektor Pertanian

SMARTRT.NEWS – Pemerintahan Prabowo Subianto berkomitmen akan memangkas birokrasi berbelit dalam sektor pertanian. Seiring itu, pemerintah juga menyalurkan manfaat anggaran negara secara langsung kepada rakyat, khususnya petani.
Dalam laporannya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan pemangkasan jalur perizinan dan pendistribusian pupuk menjadi salah satu kebijakan paling berdampak bagi para petani.
Sebelumnya kebijakan itu harus melewati 12 menteri yang harus tanda tangan. Kemudian 38 gubernur, lalu 500 wali kota/bupati se-Indonesia, baru bisa tiba di petani.
“Sekarang berkat Inpres yang Bapak Presiden tandatangani, dari Menteri Pertanian langsung ke pabrik, pabrik langsung ke Gapoktan petani. Ini betul-betul revolusi sektor pertanian,” ujar Mentan, menukil laman Presiden, Selasa (7/4/2025).
Presiden Prabowo menegaskan pemerintahannya akan terus mendorong efisiensi anggaran, memotong jalur pendistrubusian yang panjang. Serta menekan praktik korupsi di semua lini pemerintahan.
“Saya akan menghemat anggaran terus-menerus. Saya akan berusaha sekeras tenaga,” ujar Prabowo. Tujuannya agar setiap anggaran, setiap uang rakyat, uang negara harus berasa manfaatnya bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Terutama bagi rakyat yang paling membutuhkan,” ujar Presiden. Ia juga memberikan perhatian khusus terhadap praktik korupsi yang menghambat pelayanan publik. Sekaligus menghambat pendistribusian bantuan pemerintah kepada masyarakat.
“Pemerintah dari pusat sampai desa tak boleh ada lagi praktik-praktik korupsi, praktik menyalahgunakan uang rakyat,” tegasnya. Ia menilai saat ini adalah era teknologi, semua orang bisa membuat laporan.
“Kalau ada korupsi, Anda video, Anda rekam, langsung kirim. Jadi supaya orang itu jera,” pintanya.
Menteri dan Pemda Harus Bekerja untuk Rakyat
Presiden Prabowo mengajak seluruh kepala daerah dan jajaran pemerintah untuk bekerja sepenuh hati melayani rakyat. “Berjuanglah untuk rakyat. Tidak ada kebahagiaan lebih tinggi dari cinta rakyat kepada pemimpinnya,” ujarnya.
Terkait sektor pertanian, Prabowo menanggapi masukan dengan menggarisbawahi bahwa pembangunan pertanian harus berpihak pada rakyat.
“Saya ingin jadi Presiden yang berhasil menurunkan harga pangan untuk rakyat Indonesia. Itu keinginan saya,” kata Prabowo.
Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga stabilitas nasional selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri, termasuk pengendalian harga-harga bahan pokok.
Prabowo mengapresiasi kinerja pertanian yang memastikan pasokan dan produksi pangan meningkat di tengah tantangan global.
“Setiap kali saya cari, beliau ada di sawah, ada di daerah, satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lusanya di Lampung. Inilah menteri-menteri kabinet kita, semuanya bekerja keras, semuanya turun ke lapangan,” klaim Presiden.
BACA JUGA