Pembangunan Pasar Induk Bisa Jadi Ikon Baru Sektor Perdagangan Balikpapan

pasar pandansari
Pasar Pandan Sari Balikpapan. Ramai pembeli di pagi hari.(foto:smartrt.news/anang)

SMARTRT.NEWS –  Pemkot Balikpapan berencana membangun pasar induk baru di Kilometer 5,5 Jalan Soekarno Hatta, Graha Indah. Pasar ini berpotensi menyerap tenaga kerja, khususnya bagi warga sekitar.

Langkah ini menjadi kebijakan strategis mendorong pertumbuhan ekonomi baru. Adapun pembangunan awal Pasar Induk dimulai tahun depan.

Konsepsi pasar akan didesain dengan gaya arsitektur modern dan fasilitas komprehensif. Pasar ini tidak hanya berfungsi optimal secara ekonomi, tapi juga menjadi ikon baru sektor perdagangan Balikpapan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan, Haemusri, menyatakan hal itu, melalui keterangan resminya pada awak media. Ia memproyeksikan pasar induk akan menjadi jembatan produsen dengan pedagang.

Ia berharap pasar ini mampu merepresentasikan kemajuan dan keterbukaan kota terhadap investasi. Sekaligus menjadi etalase bagi potensi ekonomi kerakyatan yang berdaya saing.

“Keberadaan pasar induk bisa membebaskan Pedagang Kaki Lima dari ketergantungan pada pengepul,” ujarnya. Selain itu, lanjutnya, dengan pasar induk yang terpusat, pihaknya ingin harga lebih stabil.

Bantu Pemasaran UMKM

Yang pada akhirnya para pedagang kecil memiliki akses lebih dekat ke produsen.

“Ini sangat membantu UMKM. Dengan berbelanja langsung di pasar induk, PKL bisa meningkatkan margin keuntungan,” imbuhnya.

Sehingga Haemusri meyakini hal itu akan memacu pertumbuhan ekonomi akar rumput. Serta memperkuat pondasi ekonomi kerakyatan di Balikpapan.

Apalagi, pembangunannya akan mengadopsi konsep pasar modern dengan sentuhan digitalisasi.

“Fasilitas transaksi digital, program pelatihan kewirausahaan, dan alokasi kios khusus bagi UMKM binaan Pemerintah Kota Balikpapan. Ini bukti pasar ini nantinya bisa menjadi pusat edukasi ekonomi,” tuturnya.

Haemusri melanjutkan, pasar ini juga bagian strategi jangka panjang Pemkot Balikpapan untuk menata ruang kota.

Relokasi pusat grosir ke kawasan pinggiran bisa mengurangi beban problematika lalu lintas dan kepadatan di kawasan Pasar Pandansari. Yang selama ini menjadi titik nadi aktivitas perdagangan kota.

“Kita harapkan pembangunan dan operasional pasar induk bisa membuka peluang kerja baru bagi warga. Misalnya sektor konstruksi, bongkar muat, logistik, keamanan, hingga pengelolaan kios digital,” harapnya.

Pembenahan Pasar Lama

Pemkot, seperti diwartakan sebelumnya, juga mendorong pasar tradisional yang lama, akan mengalami pembenahan melalui penataan zonasi dagang. Misalnya, Pasar Klandasan, Pasar Sepinggan, Pasar Butun.

Saat ini, Pasar Klandasan telah memiliki pembagian antara zona basah dan zona kering yang lebih tertata. Adapun zona basah untuk penjualan ikan, daging, dan hasil laut lainnya. Sedangkan zona kering mencakup penjualan sayur, pakaian, toko emas, dan bahkan handphone.

“Kita akan terapkan pola zonasi serupa di pasar-pasar lain. Selain itu, kami imbau pedagang tidak menggunakan lahan parkir sebagai lapak. Ini penting agar pengunjung tetap nyaman dan tidak kesulitan saat belanja,” tegas Haemusri.

Pembangunan Pasar Induk KM 5,5 juga diharapkan menjadi pusat distribusi multi-sektor. Tak hanya bahan pokok seperti sayur, buah, dan daging. Tapi juga produk UMKM dan kebutuhan grosir.

Pemerintah kota berencana menjadikan pasar ini sebagai bagian dari rantai logistik kota. Sehingga pengiriman barang dari luar daerah bisa langsung tertata dalam satu simpul distribusi utama.

Tahapan Persiapan Mulai Tahun Ini

Meski pembangunan mulai 2026, proses persiapan, termasuk perencanaan teknis, studi kelayakan, dan pembebasan lahan sudah akan berjalan tahun 2025.

Dinas Perdagangan juga berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk memastikan integrasi pasar dengan akses jalan dan sarana transportasi umum.

Haemusri menyebut bahwa keterlibatan stakeholder, termasuk asosiasi pedagang, pelaku UMKM, dan warga sekitar lokasi pembangunan, sangat dibutuhkan untuk menyukseskan proyek ini.

Dengan hadirnya pasar induk baru di KM 5,5, Pemkot berharap bisa menyeimbangkan penataan ruang kota, penguatan ekonomi kerakyatan, dan peningkatan kualitas layanan publik di sektor perdagangan.

 

Tinggalkan Komentar