Pembangunan Ideal di Balikpapan Butuh Rp 10 Triliun

SMARTRT.NEWS – Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengungkap kebutuhan pembangunan yang teridentifikasi dalam Musrenbang mencapai Rp10 triliun. Adapun APBD saat ini hanya sekitar Rp 4 triliun lebih.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan stakeholder lain untuk mendapat tambahan anggaran dari tingkat provinsi dan pusat.
“Dengan posisi kita saat ini, sangat mungkin memperjuangkan tambahan anggaran. Ketua DPRD dari Balikpapan, Ketua Komisi III yang menangani pembangunan juga dari Balikpapan, begitu pula Komisi IV yang fokus pada pendidikan dan kesehatan. Tidak ada yang tidak mungkin,” ujar Rahmad.
Ia mengatakan Balikpapan memiliki posisi sangat strategis. Apalagi, lanjutnya, dalam kepemimpinan tingkat Gubernur, DPRD Kaltim, dan beberapa pimpinan fraksi di DPRD Kaltim semuanya putra asli Balikpapan. Era saat ini, Rahmad menilainya sebagai periode emas dalam pembangunan Balikpapan.
“Ini periode keemasan. Gubernur Kaltim orang Balikpapan, Ketua DPRD Kaltim orang Balikpapan, unsur pimpinan fraksi di DPRD Kaltim juga banyak dari Balikpapan. Bahkan, saya sebagai Wali Kota, dan Wakil Wali Kota, meski dari partai berbeda, namun komunikasi tetap berjalan baik. Tidak ada hambatan untuk membangun kota ini,” ujarnya.
Selain optimis mendapat tambahan anggaran karena unsur kepemimpinan saat ini Putra Balikpapan, Rahmad juga yakin tambahan anggaran bisa diperoleh dari CSR. Ia menyampaikan pentingnya peran Corporate Social Responsibility perusahaan yang beroperasi di Balikpapan.
“Ada banyak potensi CSR yang manfaatnya belum maksimal untuk mendukung pembangunan daerah,” imbuhnya. Melalui pengurus baru Forum CSR, ia berharap hubungan antara sektor bisnis dan pemerintah dapat lebih kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Rahmad juga mengajak seluruh ASN dan pemangku kepentingan memanfaatkan momentum ini secara maksimal. Ia bilang, periode kepemimpinan saat ini harus menjadi era percepatan pembangunan kota.
“Ini bukan sekadar tantangan, tapi kewajiban. ASN yang bekerja di masa ini harus bisa berkontribusi lebih besar untuk pembangunan Balikpapan,” ujarnya.
Pembangunan Sesuai Kebutuhan Masyarakat
Wakil Ketua DPRD Balikpapan, Muhammad Taqwa, menekankan pentingnya pembangunan yang partisipatif dan akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat.
Ia menekankan agar tiap proses pembangunan harus memprioritaskan kebutuhan warga. “Kami berharap rencana pembangunan ke depan harus sesuai kebutuhan masyarakat,” tegasnya.
Taqwa mengingatkan untuk memenuhi kewajiban itu, pembangunan harus mengacu pada aspirasi masyarakat yang bersumber dari tiga jalur utama. Yakni, lewat musrenbang, jalur birokrasi melalui Organisasi Perangkat Daerah dan kepala daerah, dan jalur partai politik lewat anggota DPRD yang menyampaikan pokok-pokok pikirannya.
Menurutnya saat ini dari 1.438 usulan yang diajukan dalam Musrenbang mencakup pelbagai bidang. Seperti pekerjaan umum, kesehatan, ketertiban umum. Lalu bidang komunikasi dan informatika, pariwisata, industri, pendidikan, perumahan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pihaknya berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat dan memastikan pembangunan di kota ini berdampak positif bagi kesejahteraan warga Balikpapan.
Nugi Irmawan
BACA JUGA