Pegunungan Meratus Resmi Diakui UNESCO, Kalimantan Masuk Jaringan Geopark Dunia

Batu Gamping Laki di kawasan Meratus.
Smartrt.news, PARIS – Indonesia kembali menorehkan capaian di tingkat dunia melalui pengakuan UNESCO terhadap dua situs geopark nasional. Geopark Kebumen (Jawa Tengah) dan Geopark Meratus (Kalimantan Selatan) resmi ditetapkan sebagai bagian dari jaringan UNESCO Global Geoparks (UGGp) tahun ini. Keputusan ini diumumkan dalam Sidang Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, pada pertengahan Juni 2025.
Dengan pengakuan tersebut, Indonesia kini telah mencatatkan 12 geopark dalam jaringan geopark global UNESCO—mengukuhkan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah geopark terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Geopark Kebumen dikenal dengan kekayaan geologisnya yang luar biasa, termasuk gugusan bebatuan tertua di Pulau Jawa yang tersebar di wilayah Karangsambung. Bebatuan ini memiliki usia jutaan tahun dan menjadi pusat penelitian geologi nasional. Sementara itu, Geopark Meratus menampilkan rekam jejak evolusi tektonik sejak Periode Jurasik, yakni sekitar 201 hingga 145 juta tahun lalu. Ini menjadikannya salah satu kawasan geologi paling unik di Indonesia.
Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Mohamad Oemar, menyambut baik pengakuan ini sebagai wujud pengakuan internasional atas komitmen Indonesia dalam pelestarian warisan alam, pengembangan pendidikan, serta pembangunan berkelanjutan berbasis masyarakat.
“Pengakuan ini tidak hanya mencerminkan kekayaan geologis Indonesia, tetapi juga kerja sama erat antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, akademisi, masyarakat lokal, serta perwakilan Indonesia di luar negeri dalam memajukan diplomasi budaya dan lingkungan,” ujar Dubes Oemar, mengutip laman resmi Kemlu.go.id
Kementerian Luar Negeri RI akan terus mendukung upaya diplomasi kebudayaan dan sains Indonesia, termasuk melalui keterlibatan aktif di berbagai forum multilateral seperti UNESCO. Ke depan, Indonesia akan terus mengupayakan peningkatan jumlah situs warisan dunia serta memperkuat pemanfaatan warisan geologi sebagai sarana edukasi dan kesejahteraan masyarakat.
Dongkrak Ekonomi dan Kelestarian Kalimantan
Ketua Harian Geopark Meratus, Hanifah Dwi Nirwana, menyambut gembira pengakuan UNESCO tersebut. Ia menyebut penetapan ini sebagai momen bersejarah bagi Kalimantan Selatan.
“Alhamdulillah secara resmi telah ditetapkannya Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geoparks (UGGp). Tentu hal ini, patut bersyukur dan kebanggaan kita semuanya untuk masyarakat Kalsel,” kata Hanifah, yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), Rabu (16/4/2025).
Hanifah mengatakan, dengan menjadi bagian dari jejaring internasional, Geopark Meratus memiliki peluang besar untuk mendorong pariwisata daerah dan memperkuat posisi Kalimantan Selatan di tingkat global. Namun, kesiapan daerah untuk mengelola potensi ini menjadi sangat penting.
Ia juga menekankan perlunya menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi, pelestarian budaya, dan keberlanjutan lingkungan.
“Dengan platform Geopark Meratus, tentu saja dari sisi ekonomi yang menjadi target penting. Tetapi bagaimana kelestarian budaya dan lingkungan menjadi pondasi penting juga untuk pembangunan keberlanjutan,” pungkasnya.**
(Tim smartrt.news/anang/sumber: kemlu.go.id)